Saat desa masih menjadi mutiara di dadaku
Nuansa kenduri adalah hawa yang menyenangkan
Berterang bulan riam-riam di rumpun bambu
Binar bintang kadang jatuh di ruang tamu
Terdengar merdu nyanian katak bermelodi jangkrik
Menanti bunga mekar di muka pintu
yakni sepincuk nasi berlauk rupa-rupa dari kenduri
Itulah bungkusan kebahagiaan yang dibagikan Tuhan
Lewat kemurahan tetangga berbagi di kemaraunya kesulitan
Tradisi selamatan yang ihklas demi doa terkabulkan dari tujuan
Di kasat mataku adalah sodakoh hadirkan senyum yang punah