Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Hobi Pembawa Hoki dari Budidaya Ikan Lele

16 Oktober 2020   06:12 Diperbarui: 19 Oktober 2020   11:29 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolam ternak lele. (sumber: Thinkstock/Zawlee22299 via kompas.com)

Kalau bicara konsumsi, pasti yang paling mudah akan memilih ikan lele sebagai debutnya. Bisa melakukan Budidaya ikan lele sistem bioflok ini bisa menjadi alternatif.

Sistem bioflok ini merupakan kolam berbentuk bulat atau persegi panjang dengan lapisan terpal yang dilengkapi dengan pipa pembuangan kotoran yang memudahkan pengurasan kolam. Kolam ikan lele pun terbebas dari bau. 

Bahkan pola ini juga telah dikembangkan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan). Yakni mengembangkan di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di seluruh Indonesia. 

Sekadar diketahui, program KRPL ini sudah berjalan sejak 2015 yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan pangan dan gizi keluarga. Sudah banyak pula kelompok-kelompok tani yang berhasil ahkan juga ditekuni kaum wanita.

Sekedar contoh adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Gianyar Bali. Ni Wayan Wiranti menjelaskan bahwa ikan lele yang mereka pelihara dipadukan dengan tanaman kangkung hidroponik. 

Dari 30 anggota, masing-masing memelihara 50 ekor lele per ember. Hasilnya bisa dikonsumsi secara pribadi dan sebagian sisanya dijual. Demikian seperti dieilis detikfinance.com, Minggu (23/6/19).  

Tetapi ada pilihan sederhana dan biaya relatif murah untuk dilakukan oleh perorangan. Sama seperti sistem bioflok, budidaya ikan lele tidak harus dilalukan di kolam tanah. 

Namun bisa mengembangbiakkannya dengan menggunakan terpal. Cara ini cukup efektif dan bukan rahasia lagi tetapi sudah banyak yang melakukan dan berhasil. Ingin bukti sekaligus belajar tinggal klik di gadget di tangan anda, mesti muncul berendengan tutorial gratis menyambut anda dengan senang hati.

Rasanya memang tepat memilih ikan lele. Sebab salah satu jenis ikan air tawar ini sangat digemari dan banyak kuliner bahan utamanya ikan lele. Jelas potensi besar untuk meraih untung. 

Demikian harga jual sangat terjangkau begitu pun harga per porsi setelah masak di kedai-kedai kuliner tidak merobek kantong. Alapagi lele memiliki kandungan gizi yang mantap. Setiap 100 gram ikan lele mengandung 240 Kkal, 14,5 gram lemak, 8,5 gram karbohidrat, dan 17,5 gram protein.

Sudah begitu membudidayakannya juga tidak terlalu jelimet. Alias cukup mudah dan bisa dibudidayakan di sekitaran rumah. Pastinya tidak harus repot menggali tanah untuk kolam. Cukup terpal, dan cara ini sangat cocok bagi pemula yang ingin kreativitas menekuni hobi sekaligus ada nilai binsisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun