Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harum Kusuma Bangsa Pierre Tendean

1 Oktober 2020   03:15 Diperbarui: 1 Oktober 2020   03:37 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di masa kini dikerubuti para gadis teman mayamu

Atas setia bertugas ksatriamu selamatkan nyawa

Tanpa takut bahaya moncong senjata tlah menyalak

Ketika ditanya mana jendral? Tegas kau jawab, Saya!

Siksa keji hadir perdetik bila bisa pilih cepat ditembak

Bukan cita-cita jadi tumbal tapi pembela ibu pertiwi

Ya bukan tumbal, tapi kusuma bangsa gagah berani

Di ujung pagi ksatriamu dirampok para biadab terkeji

Satu Oktober baktimu merona abadi di taman hati    

*****

Bekasi, 01/10/20.

##Slamet Arsa Wijaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun