Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merindu Laut Damainya Menatap Bulan

18 September 2020   20:59 Diperbarui: 18 September 2020   21:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alun gelombang tiada henti pencarian terus berlari

Cita cita adalah nafas impikan keinginan sukmawi

Jiwa memompa kehangatan tuk hantarkan putiksari

Jadi persembahan kesetiaan menebus khilaf ragawi

Cintamu bagai laut langgeng bersambut biru jiwa

Kedalaman hasrat lintasi benua rasa paripurna cipta

Saling mewarnai menjadi indah hiasan tiap berkarya

Saling menerangi tampilan gemerlap di lautan mata

Syukuri putaran masa tak sembuyikan gerutu di hati

Ceria malam karena rembulan merona di sanubari

Suka cita taburan gemintang itu senyum buah hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun