Mohon tunggu...
Nikita Situmeang
Nikita Situmeang Mohon Tunggu... Lainnya - Tetaplah berambisi.

Mari sama-sama belajar Dibentuk, Terbentuk, Membentuk....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menuju Pagi

10 Mei 2020   11:15 Diperbarui: 10 Mei 2020   11:28 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sana,disudut malam.

Lagi-lagi kau mencoba untuk memejamkan mata,namun hasilnya???

Mata mu semakin kian terjaga... 

Tidak berubah dari malam-malam sebelumnya
Perlahan kau mulai membangunkan dirimu,bergegas berjalan menuju dapur. . .


Menyeduh segelas kopi panasss...


Ahhh yaa..
Menghirup aroma nya saja sudah begitu memikat bukan??


Kau tersenyum miris melihat kopi yang sedang kau seduh...


Begitu pahit namun kau menikmatinya.


"Lagi-lagi aku menyeduh mu di tengah malam menuju penghujung pagi tanpa gula sebutir pun" begitu kamu mulai berdialog dengan pikiran mu.


Kemudian kau mencoba memutar beberapa musik yang kau pikir menenangkan,ahhhh tidak ada ketenangan...


Suara itu justru menjadi lebih buruk dalam pikiran mu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun