Salah satu contohnya ialah WEDO (Women's Environment And Development Organization) yang mengadvokasi kesetaraan perempuan dalam kebijakan global (WEDO.org, 2018).Â
Selain itu di Kenya, di mana masyarakat menderita karena kekurangan sumber daya alam, Wangari Maathai memulai The Green Belt Movement untuk menanam pohon, mengisi kembali sumber daya dan mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim. Gerakannya lantas menyebar ke seluruh dunia (Macdonald, 2005).
DAFTAR PUSTAKA:
Aguilar, L. (2007, December). Women and Climate Change: Women as Agents of Change. Retrieved April 5, 2020, from International Union for Conservation of Nature (IUCN): http://cmsdata.iucn.org/downloads/climate_change_gender.pdf
Begum, R. (1993-1994). Women in Environmental Disasters: The 1991 Cyclone in Bangladesh. Focus on Gender Vol 1, No. 1, 1993 .
Macdonald, M. (2005, March 26). The Green Belt Movement, and the Story of Wangari Maathai. Retrieved April 5, 2020, from Yes Magazine: https://www.yesmagazine.org/issue/media/2005/03/26/the-green-belt-movement-the-story-of-wangari-maathai/
Oxfam, A. (2008). Climate Change & Women. Oxfam America .
WEDO.org. (2018). OUR HerStory. Retrieved April 5, 2020, from WEDO: https://wedo.org/about-us-2/