Berkaca dari laga Timnas Uzbekistan U-17 yang menang 4-1 atas Thailand U-17 di laga perdana fase Grup A Piala Asia U-17 2025, maka ini menjadi sinyal negatif bagi Timnas U-17 Indonesia yang akan menghadapi Korea Selatan (Korsel) yang  akan berlangsung di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Jumat, 4 April 2025 pukul 22.00 WIB.
Mengapa negatif? Korsel adalah peraih juara 2 dan Uzbekistan peraih juara 3 dalam edisi Piala Asia U-17 2023. Karenanya, gambaran kekuatan Uzbekistan sekarang, tentu tidak jauh berbeda dengan kekuatan Korsel.
Sejatinya, saat di tekuk Uzbekistan di Okadh Sport Club Stadium pada Kamis 3 April 2025 malam WIB, Gajah Perang Muda, julukan Timnas Thailand U-17- dihajar dengan skor 1-4, tidak tampil buruk. Mampu meladeni permainan Uzbekistan.
Sayangnya, sepanjang laga, tahu kekuatan Uzbekistan, pasukan Gajah Perang justru terus tampil terbuka. Secara otomatis, membuat celah bagi Uzbekistan untuk mendulang gol.
Saya melihat, laga ini, tidak ubahnya seperti laga Timnas Australia meladeni Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia yang berakhir 5-1 untuk Australia. Tahu siapa Australia, tetapi pelatih Indonesia tetap memaksakan diri tampil menyerang dan sok menguasai bola. Tetapi sekali diserang, lawan mencipta gol.
Setali tiga uang, lengahnya barisan pertahanan Thailand U-17 di awal babak pertama dan akhir babak kedua karena game plan, strategi, dan taktik yang memaksakan, membuat Ubekistan mampu mengoleksi dua gol cepat di menit ke-2 dan ke-13. Lalu, dua gol lagi di menit ke-80 dan 85. Dan, hanya mampu membalas sebiji gol di menit ke-40.
Korsel lebih dari Uzbekistan
Secara matematis, Korsel lebih unggul dari Uzbekitan, karena itu, bila Nova Arianto tidak belajar dari kekalahan Indonesia 1-5 dari Australia dan kekalahan Thailand 1-4 dari Uzbekistan. Saya pikir, Garuda Muda akan tertular menjadi lumbung gol.
Meski laga versus Korsel akan sulit, saya pikir, anak-anak Indonesia tetap memiliki peluang meraih poin, minimal dari hasil imbang, bila tidak main terbuka. Konsentrasi penuh sepanjang laga. Tidak membuat kesalahan sekecil apa pun. Tidak membuat pelanggaran di dekat kotak pinalti. Tidak membiarkan lawan melepas tembakan, dan cerdas mengantisipasi tendangan set piece, yaitu tendangan bola dalam mati, seperti tendangan bebas, tendangan sudut, dan tendangan penalti.
Khusus untuk tendangan sudut, semua pemain wajib mampu berduel dengan pemain Korsel. Sebab, saya pikir, akan ada banyak bola tendangan sudut yang lahir dalam laga nanti, dan sangat menjadi ancaman bagi gawang Indonesia.
Lupakan catatan