Bila ada jalan yang memudahkan menuju berhasil, mengapa dipilih jalan yang menyulitkan dan lebih dekat ke kegagalan?
(Supartono JW.18092022)
Sering kesempatan yang memudahkan jalan menuju berhasil, dibuang percuma. Lalu, membiarkan diri dalam situasi yang kurang menguntungkan, bahkan sangat dekat dengan kegagalan yang berulang, karena kekurangcerdasan intelegensi dan personality. Dalihnya, ada justifikasi dan justifikasi.
(Supartono JW.18092022)
STy mempersulit diri
Sebelum Timnas Indonesia U-19 meladeni Timnas Vietnam U-19 dalam laga hidup mati di fase Grup F pada Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (18/9/2022) pukul 20.00 WIB, sejatinya Pasukan Shin Tae-yong (STy) lebih diuntungkan. Pasalnya, sudah tahu hasil laga Vietnam U-19 versus Timur Leste U-19 yang berakhir 4-0.
Artinya, sebelum laga Indonesia U-19 vs Hong Kong U-19, STy sudah tahu, Vietnam U-19 sudah memasukkan 9 gol dan kemasukan 1 gol, karena sebelumnya melibas Hong Kong U-19, 5-1.
Apa pun alasannya, sebab di laga terakhir  akan berjumpa Vietnam U-19, seharusnya agar lebih mudah, Indonesia U-19 wajib menang lebih dari 5 gol atas Hong Kong U-19. Sayang, Garuda akhirnya hanya mampu menang 5-1. Poin dan selisih gol yang didapat pun sama dengan Vietnam U-19.
Pertanyaannya, bila pemain yang diturunkan saat meladeni Hong Kong U-19 dianggap pemain lapis kedua oleh STy, lalu demi menjaga pemain utama dan demi rotasi dan strategi, maka STy memilih jalan menyulitkan diri sendiri saat bentrok dengan Vietnam U-19, sebab harus membawa Indonesia U-19 wajib menang untuk menjadi juara grup.
Ikuti jejak U-16
Sebab STy sudah memilih jalan dan menentukan pilihan hingga meladeni Vietnam U-19 wajib menang, ini yang menjadi kekawatiran publik sepak bola nasional. Publik sepak bola nasional hafal di luar kepala bagaimana Timnas Vietnam selama ini meladeni Timnas Indonesia. Segala cara dilakukan demi mereka tidak kalah dan meraih kemenangan atas Indonesia.
