Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

HUT RI ke-75 (1) Tradisi yang Berbeda

14 Agustus 2020   09:25 Diperbarui: 14 Agustus 2020   10:04 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Supartono JW

Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun 2020, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, sebab kini dunia dan Indonesia sedang diserang pandemi corona.

Khusus Indonesia, seharusnya bulan Agustus menjadi bulan yang dinanti oleh seluruh masyarakat Indonesia, karena inilah bulan kemerdekaan RI.

Kendati tanggal kemerdekaannya pada 17 Agustus, namun sudah menjadi tradisi, atas rasa syukur seluruh rakyat bangsa dan negara ini berhasil merdeka dari tangan penjajahan "nyata" dari negara lain, asing, maka tradisi perayaan pun bukan hanya di tanggal 17.

Secara serentak, seluruh rakyat Indonesia di 34 Provinsi sudah merayakan tradisi HUT RI sejak tanggal 1 Agustus, lalu pada tanggal 17 Agustus menjadi puncak acara yang diisi Upacara, dan setelah tanggal 17 hingga 30 Agustus masih ada tradisi lanjutan yang bahkan perayaannya melewati bulan Agustus, hingga September.

Sudah menjadi tradisi di seluruh daerah dan masyarakat Indonesia, sejak 1 Agustus suasana perayaan dimulai. Semisal ada yang mengecat rumah, memasang gapura dari bambu di depan setiap rumah warga  dihias termasuk hiasan lampu, lalu mengibarkan Bendera Merah Putih dan umbul-umbul. 

Di setiap gerbang jalan masuk provinsi, kabupaten atau kota, gerbang kecamatan, gerbang  desa atau kelurahan, hingga gerbang masuk wilayah RW atau RT, semua ada gapura, hiasan, Bendera, umbul-umbul dan lain sebagainya.

Sementara, sejak tanggal 1 Agustus, bahkan ada yang mencuri waktu dari bulan Juli, tradisi lomba-lomba pun di gelar di kantor, sekolah, kampus, hingga tingkat RT. Lomba-lomba yang menampilkan nomor-nomor tradisi pun penyerahan hadiahnya di panggung penutupan HUT RI di masing-masing "tempat". Yang pasti dari Sabang sampai Merauke, HUT RI diperingati dengan meriah.

Namun, karena sebab Covid-19, peringatan HUT RI tahun ini tidak dapat dilakukan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Semua kegiatan perayaan HUT RI dan tradisinya harus dilaksanakan dengan protokol Covid-19. Khususnya untuk tradisi lomba-lomba dan perayaan upacara.

Tradisi lainnya seperti malam tasyakuran, karnaval, panggung 17an, bila ada yang melaksanakan pun harus tetap mengikuti protokol kesehatan sesuai himbauan demi meminimalisir penularan Covid-19, namun keseriusan dan kekhusukan perayaan HUT RI di tengah corona memang tetap wajib terjaga seperti diungkap oleh Pratikno.

"Kemeriahan dan keseriusan hari kemerdekaan akan tetap terjaga di seluruh Indonesia secara virtual," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Jakarta, dikutip dari situs resmi Kementerian Sekretaris Negara.

Untuk itu, meski dalam pandemi dan adanya protokol kesehatan, maka sebagai rakyat Indonesia, tetap wajib berpartisipasi merayakan HUT RI di lingkungan rumahnya masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun