Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Benarkah Keppres Manajer Timnas Ketum PSSI Akan Ditandatangani Presiden?

1 Agustus 2020   09:43 Diperbarui: 1 Agustus 2020   09:42 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui tulisan ini, bila memang jabatan manajer timnas akan dibuat Keppresnya seperti panitia piala dunia oleh Pak Jokowi, jangan sampai pak presiden menandatangani Keppres yang isinya ada manajer timnas dijabat Iwan Bule.

Atau agar persoalan ini tak menjadi polemik berkepanjangan dan terus menjadi perbuncangan berbagai pihak dan publik sepak bola nasional, mohon kepada ketua umum PSSI, tarik ucapan dan pernyataannya tentang jabatan manajer timnas yang akan diembannya. Jangan mempermalukan diri sendiri di hadapan publik sepak bola dunia.

Indonesia negara besar, rakyatnya banyak. Masa, untuk mencari seorang manajer saja tidak bisa?

Lagi pula sebagai ketua umum PSSI, bila timnas berprestasi, yang akan dapat pujian bukan manajer dan pelatih serta pemain semata, tapi karena prestasi ketuanya.

Sejujurnya, sejak PSSI nampak tidak jelas langkahnya dalam pembenahan dan "bersih-bersih" di dalam tubuh organisasinya sendiri, selama PSSI masih di jabat oleh ketua umum yang sekarang, saya sudah malas membuat catatan tentang PSSI.

Bila PSSI harus mengurus Timnas dan menyiapkannya untuk event di berbagai kelompok umur, hingga Piala Dunia, itu memang sudah tugas PSSI. Namun, PSSI tidak pernah mikir, siapa dan harus seperti apa pondasi sepak bola nasional itu.

Tengok, timnas U-16 yang kini dipegang oleh Bima, apa itu hasil dari pekerjaan PSSI? Semua publik sepak bola nasional juga tahu, timnas paling muda itu binaan dan hasil kerja keras siapa, lalu dengan mudah bahkan "gratisan" malah ikut seleksi saja bayar saat ditarik menjadi pemain klub Liga 1 untuk kompetisi pro elite.

Jadi, PSSI ini memang tidak pernah belajar dan tidak pernah mau berbenah untuk sektor sepak bola akar rumput. Dan, bila akhirnya timnas tak berprestasi, juga menjadi budaya yang biasa.

PSSI hanya jadi kendaraan politik dan tempat mencari "duit" para pengurusnya dari kompetisi yang ada sponsornya. 

Di sisi lain, apakah Plt Sekjen PSSI itu, akan terus dijabat sampai kepengurusan PSSI berakhir? 

Bahkan kini, sang ketua umum PSSI sedang mempermalukan diri sendiri, sebab pura-pura tak tahu cara berorganisasi dan merangkap jabatan sebagai manajer timnas U-20.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun