Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengintip Work From Home Dirtek PSSI, Indra Sjafri

2 April 2020   22:01 Diperbarui: 2 April 2020   22:19 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kondisi pandemi virus corona yang kini terus menyebar di Indonesia, semua aspek kehidupan sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, dan semuanya terkena imbasnya, termasuk olah raga sepak bola. 

Mulai dari sepak bola akar rumput (SSB), klub, hingga timnas, semua dihentikan, sama dengan semua aspek kehidupan lain. Terkait dengan instruksi #dirumahaja, sosial distancing (SD) dan work from home (WFH), PSSI sebagai federasi sepak bola nasional juga sudah memberikan arahan kepada seluruh stakeholder sepak bola nasional agar mematuhi semua anjuran pemerintah tersebut. 

Meski demikian, hingga kini, belum ada pemikiran dari PSSI, bagaimana membantu masyarakat dengan bantuan "donasi" khususnya yang hidup dari sepak bola, terutama untuk para pemain, pelatih, klub, dan juga para penggiat sepak bola akar rumput dan seluruh yang terkait dengan sepak bola. 

Sambil menunggu gerakan kepedulian itu hadir, ada baiknya dalam kesempatan ini, saya mengulik apa yang dilakukan oleh Direktur Teknik (Dirtek) PSSI yang baru, Indra Sjafri. 

Sebab, saya yakin, dalam situasi seperti saat ini, menjadi momentum yang tepat pula bagi beliau untuk memikirkan bagaimana kebangkitan sepak bola nasional nanti pasca pandemi corona berakhir. 

Sebelumnya, ada baiknya pula saya coba mengulang deskripsi dan perjalanan Indra hingga sampai menjabat Dirtek PSSI. Mungkin pada waktu yang tepat pula, nanti saya dapat berbincang langsung dengan Indra menyoal Kurikulum Sepak Bola Nasional, seperti sudah saya lakukan dengan Dirtek sebelumnya, Danurwindo, menyoal Kesempurnaan Kurikulum Sepak Bola Nasional, yang saya pandang masih harus disempurnakan, agar dapat dijadikan rujukan. 

Semisal, sebagai panduan dan rujukan untuk pembuatan Buku Pegangan Pelatih Sepak Bola Akar Rumput yang selama ini sedang saya rancang bersama seorang mantan pesepak bola nasional, dan sudah ditunggu penerbit buku, namun belum saya lanjutkan, sebab Kurikulum yang saya maksud masih belum sempurna dijadikan rujukan. 

Untuk itu, saya sangat berharap, estafet Dirtek PSSI ke Indra Sjafri, dapat segera mewujudkan itu semua. Indra Sjafri dengan segudang pengalamannya memang layak mengemban tugas menggantikan Danurwindo yang sudah sangat senior. 

Sepanjang catatan saya, Danurwindo, mantan pelatih PSSI Primavera sudah menjabat dirtek sejak era Nurdin Halid, tepatnya pada 2010. Oleh kerananya, bila akhirnya Dirtek harus ada regenerasi, maka Indra menjadi sosok yang tepat. 

Bahkan saya lansir dari FIFA, direktur teknik biasa juga disebut direktur pengembangan teknik atau direktur olahraga. Sosok tersebut merupakan penanggung jawab yang memimpin program pengembangan teknik secara nasional. 

Sehingga, sesuai standar FIFA, posisi dirtek ini tidak melulu identik dengan tim nasional. Secara umum di tangan direktur teknik ini masa depan sepak bola sebuah negara termasuk tim nasionalnya ditentukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun