Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menggeluti Sepak Bola di Indonesia, Manis Rasanya, Berat Risikonya

20 Januari 2020   10:49 Diperbarui: 22 Januari 2020   17:35 2040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Pelita Jaya di Liga Kompas Gramedia U-14 tahun 2017 (KOMPAS/WAWAN H. PRABOWO)

Paradigma inilah yang terus menjadi "racun" bagi ketangguhan timnas Indonesia (jauh dari "cerdas") dan banyaknya mantan pesepak bola atau pesepak bola yang masih di usia produktif, menjadi "pengangguran". 

Sebab, tanpa didasari oleh ilmu-ilmu dari sekolah formal, pesepak bola akhirnya lemah kecerdasan, tanpa disadari. Memilih fokus sepak bola di masa muda dan usai produktif, secara otomatis menutup diri dari berbagai kesempatan pekerjaan di luar sepak bola, karena tak memiliki "modal" keahlian dan ijazah formal. 

Namun begitu, pesona, dan daya tarik permainan sepak bola, tetap saja membius "mereka". Bahkan sepak bola adalah "candu" (ketagihan) bagi para pemain. 

Lebih dari itu, sepak bola adalah candu bagi para pengurus PSSI, klub, wasit, voter PSSI, hingga para mafia, karena sepak bola dapat dijadikan berbagai "alat" dan "kendaraan" mereka untuk menjadi mesin uang dengan menghalalkan segala cara.

Begitulah ironi sepak bola Indonesia sepanjang masa, makanya timnas senior sulit berprestasi. 

Apakah hadirnya Shin Tae-yong akan berpengaruh, semudah membalik telapak tangan, dengan mendobrak paradigma "jadul" mimpi orangtua dan anak usia muda yang bermimpi dan merangsek memaksakan diri berupaya menjadi pemain nasional yang kursinya terbatas?

Setelah pensiun menjadi pesepak bola, lapangan kerja juga terbatas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun