Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kasus Harley Davidson, Baru Langkah Kecil Erick Bersihkan BUMN

6 Desember 2019   11:14 Diperbarui: 6 Desember 2019   11:31 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terungkap dan terpublikasinya kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan dua buah sepeda Brompton di armada baru milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (KOMPAS100: GIAA) Airbus A330-900 yang berbuntut pencopotan Direktur Utama maskapai pelat merah tersebut, I Gusti I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Ashkara (AA), ditanggapi beragam oleh masyarakat Indonesia. 

Dari beberapa obrolan yang saya simak di ruang-ruang publik, ruang-ruang kantor, tempat-tempat olah raga, tempat tongkrongan milenial dan lainnya, di dapati beberapa komenter yang dapat disimpulkan, 

Pertama, program bongkar dan bersih-bersih ala Erick Thohir, minimal sudah dibuktikan. Atas pembuktian ucapan janji Menteri BUMN ini, diharapkan juga segera dan secepatnya terjadi pembongkaran dan pembersihan di perusahaan pelat merah lainnya. 

Jangan kasih kendor, sebab dengan kasus ini, bisa jadi oknum lain akan segera rapih-rapih hingga melenyapkan bukti demi menghindar dan tak tertangkap tangan seperti Direktur Utama Garuda dan kaki tangannya. 

Kedua, masyarakat berharap, upaya bongkar dan bersih-bersih, seharusnya bukan hanya dilakukan oleh Menteri BUMN berduet dengan Menteri Keuangan saja, namun juga oleh Menteri lain, semisal, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dikenal banyak berseliweran "mafia pendidikan". 

Termasuk Polri yang sudah berkomitmen akan menertibkan dan membongkar jajarannya yang hidup mewah. Harapan masyarakat tentu akan menjadi gayung bersambut, bila di seluruh Kementrian bergerak sama, tentunya juga akan menjadi spirit Kabinet yang diberi nama Indonesia maju ini. 

Sementara, ada pula kekawatiran di masyarakat, gebrakan bersih dan bongkar Mas Erick Thohir ini, tentu ada pihak yang tidak suka. Apalagi, disebutkan di beberapa media bahwa penyelundupan motor Harley ini ada yang pasang badan, karena meski pesanan motor atas nama bos Garuda, namun diketahui bos Garuda bukan pecinta motor jenis ini. 

Lalu, siapa yang memesan? Pasti ada mata rantainya. Hal menarik lain yang dibicarakan masyarakat, terungkapnya kasus tersebut bermula ketika Petugas Bea dan Cukai menemukan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di hanggar PT Garuda Maintenance Facility (GMF). 

Pertanyaannya, seandainya Petugas Bea dan Cukai menjadi bagian mata rantai dari proses impor ilegal ini,  tentu kasus tidak akan terbongkar. Mungkinkah selama ini sudah banyak kasus serupa, namun Petugas Bea dan Cukai meloloskan karena menjadi bagian dari mata rantai model penyelundupan ini? 

Berapa banyak kasus-kasus di berbagai perusahaan pelat merah yang selama ini aman dan diselamatkan oleh "kelompok" mereka sendiri, demi keuntungan sendiri? Bukan untuk negara dan rakyat. 

Malah ada yang dengan sinis, menyebut BUMN ini singkatan dari Badan Usaha Milik Pemerintah, bukan Badan Usaha Milik Negara. Apa maksud pelesetan dari kata Negara menjadi Pemerintah ini? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun