Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran RT dalam Pendemi dan Garda Terdepan

18 Juli 2021   10:13 Diperbarui: 18 Juli 2021   11:35 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Media Indonesia 

Diakui atau tidak. Disadari atau tidak, Pendekatan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berjilid di kota Depok tak berjalan efektif. Hingga sekarang penerapan PPKM Darurat. Tiap hari ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlahnya, bukan lagi ratusan. Sudah ribuan. Pasien yang sembuh bergerak pelan. Kematian terus bertambah. Sungguh mengerikan.  

Harus diakui banyak warga yang masih bandel. Berseleweran di jalan tanpa pelindung masker. Pemahaman mereka akan wabah virus corona masih terbatas. Mau dekat atau jauh wajib pakai masker, apalagi berkendaraan. Demi keselamatan kita semua.

Mereka tak mau ambil pusing. Bisa makan sehari-hari itu yang penting. Siapa yang beri makan keluarga jika mereka tidak mencari nafkah. Pejabat jangan hanya bisa menghimbau. Tanpa memperhatikan efek sosial, ekonomis dan psikologis.

Himbauan lewat spanduk menurut saya tidak cukup. Perlunya edukasi yang bisa mengubah pikiran masyarakat. Jangan bosan untuk saling mengingatkan.

Di tengah wabah penyebaran virus corona, tugas RT terbilang berat. Di satu sisi, harus berpegang teguh dengan aturan maupun imbauan yang diberikan oleh pemerintah pusat maupaun pemerintah daerah. Di lain pihak, berhadapan langsung dengan warga/masyarakat.

Agar aturan dan imbauan bisa berjalan, setidaknya dibutuhkan kerjasama semua pihak. RT/RW tak bisa berjalan tanpa dukungan warga.  Sebagai komunitas terdepan dan terdekat dengan masyarakat, RT dan RW memiliki peran penting untuk melindungi masyarakat dalam membatasi risiko dan memutus rantai penyebaran Covid 19 di wilayahnya.

Virus ini hidup dengan menjadikan manusia sebagai inangnya. Virus itu pindah-pindah dari satu manusia ke manusia. Dia punya masa hidup tertentu pada satu tempat tertentu. Maka untuk mengakhiri pandemi virus ini satu-satunya jalan adalah putus mata rantai perpindahannya.

"Garda terdepan adalah masyarakat itu sendiri," kata dokter Imron.

Memutus mata rantai itu dengan cara rajin cuci tangan, pakai masker, dan kaca mata. Jaga jarak bersosial, jaga vitalitas tubuh, dan tak kalah penting berdoa. Semua itu telah dikampanyekan lewat media oleh pejabat, tokoh maysrakat, ulama, selebriti, influencer, komedian dan lain lain. Bahkan hastag #DiRumahAja menjadi trending.

Instagram pun sampai merilis stiker #DiRumahAja sebagai bentuk support untuk mengajak masyarakat untuk bertahan di rumah. Hanya saja kita tidak bisa memungkiri.

Ada banyak peran yang tidak bisa untuk #DiRumahAja. Rata-rata pekerjaan masyarakat adalah pekerja harian. Bila tidak bekerja mereka tidak akan ada asap di dapur. Mereka beralasan "Rela mati karena bekerja di luar daripada mati di rumah karena kelaparan". Menangis hati saya mendengar ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun