Godaan pria di era pandemi virus corona:
1. Harta
2. Takhta
3. Sepeda
Ilustrasi di atas beredar di WhatsApp. Ada plesetan menarik. Poin 3 disebut sepeda. Bukan wanita. Tiga godaan terbesar bagi laki-laki sejatinya: harta, takhta, dan wanita.
Memang banyak fakta yang sudah membuktikan pepatah itu nyata. Ketika seorang lelaki tergoda tiga hal tersebut, niscaya ia akan kehilangan arah. Luluh tak berdaya.
Saya tertawa kecil ketika wanita diganti sepeda. Pesan itu saya pikir bukan menyamakan wanita dengan sepeda Konida. Saya melihatnya karena faktor kekinian. Apapun yang berhubungan dengan manusia pasti memiliki gaya (style).
Lebih gampangnya sering disebut 'meme'. Bukan sekadar bentuk ekspresi. Tapi juga informasi dan memiliki fungsi. Meme tidak hanya mengandung humor. Bisa sentilan, kritik serta ungkapan. Fenomena terkini yang sedang hangat.
Sepeda memang lagi booming di tengah pandemi. Bersepeda menjadi olaharaga primadona. Pelakunya tak mengenal usia. Mulai anak muda hingga orang dewasa. Menghabiskan waktu di pagi atau malam hari.
Awal Juli lalu, pukul 22.00 WIB saya pulang dari kantor di Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Saya terpanah oleh sekelompok remaja. Ada sekitar 10 orang. Mereka dengan santai bergowes. Sayangnya, tanpa masker.
Minggu lalu, anak saya merengek minta sepeda. Padahal dia sudah punya. Meski sudah usang. "Kita perbaiki saja sepedanya," saya menyarankan.
"Teman-teman sepedanya baru. Masa saya pakai sepeda lama. Nggak ngetren," jawab anak saya si bungsu.
Sejak PSBB diberlakukan tahun lalu, sekolah diliburkan. Banyak orang jenuh. Termasuk anak saya. Menghirup udara segar dengan bersepeda jadi pilihan.
Bersepeda memiliki manfaat bagi kebugaran tubuh. Terlebih saat Pandemi Covid-19. Bersepeda menghindari kerumunan. Juga kontak dengan orang lain atau social distancing.