Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Italia Vs Spanyol: Tragedi Luis Enrique

5 Juli 2021   09:37 Diperbarui: 5 Juli 2021   09:59 5408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luis Enrique, pelatih Spanyol. Foto Reuters

Keyakinan diri Luis Enrique yang agresif telah membawa Spanyol ke semi final Euro 2020. Tetapi mantan bos Barcelona memiliki skor pribadi lain untuk diselesaikan di semifinal melawan Italia, Selasa (6/7).

Karier bermainnya di turnamen-turnamen besar paling diingat karena sikutan ganas dari Mauro Tassotti yang membuat darah mengalir dari hidungnya yang pecah di atas kaus putih Spanyol di Piala Dunia 1994.

Tassotti lolos tanpa hukuman pada saat itu. Spanyol menggagalkan penalti perpanjangan waktu saat Azzurri menang 2-1.

Bek Italia itu kemudian dilarang untuk delapan pertandingan oleh FIFA. Tapi kehancuran sudah dilakukan dan Spanyol tersingkir di perempat final.

Itu adalah kisah yang akrab bagi sepak bola Spanyol pada saat generasi pemain berbakat datang dan pergi tanpa meninggalkan jejak di kompetisi besar.

Semua itu berubah pada tahun 2008 saat kemenangan delapan besar terakhir atas Italia melalui adu penalti membuka pintu bagi tim Luis Aragones untuk memenangkan Kejuaraan Eropa.

Vicente del Bosque kemudian mengambil alih untuk memenangkan Piala Dunia 2010 dan Euro 2012.

Tetapi pada saat Luis Enrique mendapat telepon, Spanyol telah jatuh dengan cepat dari kasih karunia.

Di tiga turnamen besar sebelumnya, mereka bahkan gagal mencapai perempat final karena generasi era kejayaan tumbuh bersama.

Panggilan kontroversial Luis Enrique untuk meninggalkan mantan kapten Sergio Ramos untuk Euro 2020 memutuskan hubungan terakhir yang tersisa dengan tim 2008.

Tanpa Ramos, atau pemain Real Madrid lainnya untuk pertama kalinya dalam sejarah Spanyol di turnamen besar, pers Madrid meneriakkan pelanggaran, mengklaim La Furia Roja akan kekurangan kepemimpinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun