Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

PON Papua, Blessing tapi Bisa Bikin Pusing

8 Juni 2021   14:40 Diperbarui: 8 Juni 2021   14:51 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadikanlah PON Papua 2021 sebagai drama yang mempesona (foto: rakyatpapua.id)

Olahraga kerap melahirkan sebuah drama. Ibarat telenovela, penikmatnya bisa dibuat menangis berlinang air mata. Dapat pula tertawa riang gembira.

Tapi, hari ini, olahraga tidak menjadi bagian penting. Dunia tengah keriting. Pandemi virus corona bikin penghuni planet ini pusing tujuh keliling.

Korban jiwa tiap hari terus berjatuhan. Jumlahnya bukan lagi puluhan, ribuan tapi jutaan. Status terkonfirmasi di dunia sampai hari ini menembus ratusan juta. Selalu jadi halaman terdepan di media.

Olahraga harus mengalah. Event-event besar ditunda. Tujuannya: keselamatan jiwa. Bukan hanya yang sedang berlangsung. Tapi juga kegiatan yang diproyeksan mendatang. Semua bergeser setahun.

Pesta Olahraga Nasional (PON) XX di Papua juga terdampak. Seharusnya digelar 20 Oktober - 2 November 2020 digeser menjadi Oktober 2021. Keputusan diambil Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Negara  April 2020.

Salah satu alasan, lelang pengadaan peralatan pertandingan belum bisa dilakukan. Negara-negara produsen peralatan olahraga dihadapkan dengan persoalan pembatasan berbagai aktivitas akibat pandemi Covid-19.

"Blessing..! satu kata itu muncul dari seorang wartawan senior. Dia hanya bicara sepenggal. Saya mencoba menggodanya lebih dalam. "Sudah diduga sebelumnya," lanjutnya singkat.

Jauh sebelum virus corona datang, banyak pihak meragukan kesiapan Papua. Terutama soal pembangunan infrastruktur, transportasi, dan akomodasi. Pun Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Maklum, ini kali pertama Papua menggelar multi event berskala nasional. Pun pertama pesta akbar itu di Indonesia Timur. Sepanjang sejarah.

Belum lagi soal keamanan. Dalam setahun terakhir, Papua dilanda berbagai kerusuhan. Mulai dari isu rasisme hingga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Konflik dan kerusuhan menyebabkan ribuan orang mengungsi. Puluhan jiwa meregang nyawa.

Gubernur Lukas Enembe pernah bicara lantang. Papua berencana menunda PON karena belum siap dalam peralatan pertandingan. Wacana itu bukannya tanpa alasan. Papua telah menghabiskan dana cukup banyak untuk pembangunan infrastruktur PON.

"Untuk PON saja kita masih butuh anggaran Rp 4 triliun, tapi kalau negara mau turun tangan tidak ada masalah," ujar Enembe Agustus tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun