Artinya: virus corona masih ada. Sayangnya frasa itu tidak dijelaskan detailnya. Jokowi seperti kekeringan narasi. Masyarakat awam jadi bingung. Penafsirannya beragam.
Menurut saya new normal adalah normal baru yang 'tidak normal'. Kenapa? Karena kita hidup berdampingan dengan virus corona. Kemana-mana ada corona. Kita harus pakai masker, bawa sanitizer, tisu basah, jaga jarak dengan yang lain serta hal-hal yang tidak lazim lainnya.
Masker memang wajib dalam protokol kesehatan. Prinsip penggunaan masker adalah menghindari droplet maupun menularkan droplet.
Pertanyaannya, selama pandemi ini, haruskah berolahraga pakai masker?
Prinsipnya olahraga untuk menjaga kebugaran. Tapi, selama masa pendemi Covid-19, tingkat kewaspadaan tetap perlu. Banyak orang memakai masker saat berolahraga seperti bersepeda, jogging atau berlari.
Kegiatan olahraga memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
menjamin "a healthy way of life". Rutin berolahraga dapat memberikan manfaat untuk tubuh. Meningkatkan daya tahan jantung, menurunkan berat badan, dan lainnya.
Ada baiknya untuk memerhatikan prinsip olahraga yang benar. Apa itu? Ini: frekuensi, intensitas, durasi dan tipe atau jenis olahraga.
Namun, permasalahan banyak orang dalam berolahraga adalah kemampuan untuk mengatur pernapasan. Pasalnya, teknik pernapasan yang salah dapat memengaruhi aktivitas olahraga yang dilakukan dan menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Direktur Medis New York Road Runners, dr. Stuart Weiss mengatakan, saat berlari dengan masker akan mengubah dinamika sistem pernapasan. Semakin berbahaya jika bahan masker tidak nyaman dan sesak.
"Akan lebih sulit untuk bernapas, dan itu dapat memengaruhi efektivitas olahraga," katanya seperti dilansir dari The Wall Street Journal.
Belakangan dunia terhentak dengan dua orang remaja Cina yang dilaporkan meninggal dunia saat berolahraga akibat kekurangan oksigen. Mereka berlari keliling lapangan dengan memakai masker.