Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjalanan Mencari Cinta

1 Juni 2021   17:06 Diperbarui: 13 Juni 2022   09:38 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Obrolan santai bersama topskorer Piala Dunia 1998 Davor Suker (Kroasia). foto dokumen pribadi

PANGGIL saja Sergey Ermakov. Pria separuh abad asal Rusia ini, kenalan baru saya. 

Saya dan Sergey bertemu saat transit di Dubai, Uni Emirat Arab. Saya dari Austria ingin kembali ke Jakarta. 

Sergey dari Rusia  hendak ke Singapura. Sekitar 5 jam kami transit di Dubai International Airport. 

Kami ingin melanjutkan perjalanan ke Singapura. Dia berbagi cerita 20 tahun perjalanannya mengarungi cinta.

Sergey mengaku jatuh cinta pada Singapura. 'Negeri Singa' itu seakan menjadi rumah keduanya setelah tanah kelahirannya, Moskow.

Perjalanan sejauh 24 jam Moskow-Singapura tak melunturkan kekuatan cintanya. Cinta terhadap profesinya sebagai teknisi mesin kapal maupun keluarga yang ditinggalkannya di Moskow.  

"Pekerjaan dan keluarga sama besar kadar cintanya bagi saya," ujar Sergey sembari menikmati kopi di cafe.

"Saya jauh bekerja demi keluarga. Mereka di Moskow juga demi keluarga. Setahun tiga kali kami bertemu dan berbagi kasih sayang," tambah pria yang bekerja untuk perusahaan Yunani di Singapura ini.

Bapak dari dua anak ini memang sangat simpatik. Selama lima jam transit di Dubai, ia berbagi cerita dan pengalaman hidupnya. 

Sergey banyak memberi wawasan kepada saya makna sebuah kehidupan. Saya mencoba merenungi kata demi kata yang dilontarkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun