Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Music

Eighteen Guitar Compositions: For The Love of Guitar

21 Oktober 2015   13:54 Diperbarui: 31 Maret 2019   16:00 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Komposisi gitar untuk nemenin perjalanan menuju tempat kerja. Why not? Untuk para commuter di seputaran penyangga Ibukota negeri ini yang perlu berangkat pagi-pagi sekali menuju tempat kerjanya, durasi waktu tempuh hingga sampai lokasi yang dituju serta cara mengisinya sangat menentukan mood di sepanjang hari yang mereka jalani. Masing-masing orang tentu memiliki cara untuk mengisi waktu sepanjang durasi tersebut.

 

Baru-baru ini, saya mendapatkan sebuah album musik instrumental gitar berupa keping CD. Sampul album memiliki desain yang simpel, dengan dominasi warna marine blue, kuning dan jingga. Tiga buah huruf, “L”, “O”, dan “G”, dalam rangkaian grafis yang saling menyambung dan memiliki intersection antar hurufnya berlatar warna biru yang ternyata adalah representasi dari pick gitar. LOG, Land of Guitarists, adalah sebuah komunitas gitaris di wilayah Jabodetabekar. Komunitas yang keberadaannya memasuki tahun keempat di 2015 inilah rupanya 'dalang' dari lahirnya album ini. GitarPlus (satu-satunya majalah Gitar di Indonesia yang terbit bulanan) dan Greenland Indonesia (music label and production) merupakan dua mitra LOG yang menjadi partner promosi dan produksi album ini.

 

Dan pagi tadi, album ini menemani perjalanan saya sepanjang Tol Simatupang, exit Cipete/Fatmawati, layang Antasari, hingga seputaran lapangan Mabes Polri. Ada 18 komposisi dalam album ini. Masing-masing berasal dari delapan belas individu dengan berbagai latar belakang, karakter, selera musik, profesi, dan guitar hero. Oleh karenanya, komposisi yang hadir pun memiliki beragam warna. Lembut, manis, melankolis, menghentak, riang, meraung, gagah, rampak, melodious, jazzy, pentatonik. Di telinga saya yang 'awam-gitar', album ini menawarkan banyak pilihan untuk mengaktifkan energi kreativitas di simpul-simpul syaraf otak.

 

"For the Love of Guitar - a guitar perspective". Begitu judul album ini. Dari nama itu, nggak salah bila banyak perspective atas album ini. Kehadirannya memiliki multi dimensi makna: pembuktian, aktualisasi bermusik, mixing, melodi, komunitas, persahabatan, cinta, kesungguhan dalam canda tawa, dan inspirasi. Album ini terbilang unik dan istimewa karena tidak semua individu yang berkontribusi menuangkan karyanya adalah musisi, melainkan dari beragam kalangan, yaitu karyawan, pengajar, usahawan, dan orang kantoran.

 

Bagi saya, the law of conservation of energy berlaku saat mendengarkan satu-satu komposisi di album ini. Energi tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan, hanya bisa dialihkan menjadi bentuk energi yang lain. Energi yang melatari penciptaan lagu-lagu instrumental gitar di album ini, dan energi yang muncul dari energi bunyinya, akan menulari para pendengarnya dan mendorong untuk menjadi saluran atas bentukan energi lain. Are you ready?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun