Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Bukit yang Menggoda

2 Februari 2021   07:12 Diperbarui: 2 Februari 2021   16:31 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artefak megalitik Tumba Ana'a di Nias | dokpri

sebuah bukit menggodaku untuk mendaki
di pulau kecil yang purba
serasa ada genggaman erat kuat di pergelangan tangan kanan
menggelandangku tanpa bisa kulawan
maka berangkatlah aku ke sana pagi-pagi
sebelum pesawat ke Jakarta membawaku pergi

seekor anjing hitam legam telah menunggu datangku
ekornya berkibasan
larinya selalu di depan
seolah memberi tahu kemana duluan
kunjungan harus kulakukan

: ke situs batu purba megalitik atau ke makam Islam bernisan batu Aceh yang dimataku demikian artistik?

dua titik dari masa yang berbeda
Tumba Ana'a
Lewato Sibatua
desa Ononamolo di Tano Niha

Tumba Ana'a, desa kuno Nias
batu hitam dipahat berdiri setinggi manusia
meja-meja batu permukaan datar
batu-batu aneka bentuk yang disusun melingkar
serangga hutan bersahutan menembangkan kedamaian yang tak bisa kujelaskan: rasa samudera di ketinggian

Lewato Sibatua, tiga pusara di puncak ketinggian
membaringkan ia yang jiwanya tenang dari Utara ke Selatan
di dada terbit tangis tak berkesudahan
Surat Yasin kuhadiahkan

seorang Ibu menyertaiku berjalan kaki
sesosok remaja laki-laki melangkah bersama kami

Ina Gayama, ibu itu
membekali Bunga Kecombrang
untuk kubawa pulang

sebuah bukit menggodaku untuk mendaki
dalam kenangku kini, kubacakan ummul kitab sekali lagi

2 Februari 2021

Pusara bernisan Aceh | https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/
Pusara bernisan Aceh | https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/
ummul kitab = Surat Alfatihah, surat pertama Al Qur'an
~~~~~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun