Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lumut dan Pakis Tua

24 Januari 2021   12:37 Diperbarui: 24 Januari 2021   15:23 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lumut Hijau yang Subur | dokpri

Tanah
Lumut
Matahari
Akar
Pakis
Durian

: suatu pagi di bawah pohon rambutan

Tanah basah. Kamu pernah bilang padaku bahwa warna tanah itu paduan antara coklat, hitam, bahkan biru dan oranye.


"Hijau?"
Tanyaku.


"Pasti"
Jawabmu.

Ada lumut berkoloni-koloni, sambungmu. 

Ada tumbuhan hijau purba sederhana berbagai jenisnya. 

"Mereka berfotosintesa untuk kita, Dhiajeng. Hanya saja, manusia justru sering mengumpatnya karena ia menjadikan licin jalan setapak"

Pagi ini kubuktikan. 

Sebidang tanah basah yang terpapar matahari pukul 08.26 pagi. WIB. 

Di atasnya akar-akar pohon yang menyembul di permukaan saling bersilangan. Seperti jalur hidupku dan kalian. Bertemu di satu titik untuk entah kemudian melaju dalam kembara. Mungkin kita akan bertemu lagi di sebuah titik lalu menyimpul. Mungkin juga tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun