Tanah
Lumut
Matahari
Akar
Pakis
Durian
: suatu pagi di bawah pohon rambutan
Tanah basah. Kamu pernah bilang padaku bahwa warna tanah itu paduan antara coklat, hitam, bahkan biru dan oranye.
"Hijau?"
Tanyaku.
"Pasti"
Jawabmu.
Ada lumut berkoloni-koloni, sambungmu.Â
Ada tumbuhan hijau purba sederhana berbagai jenisnya.Â
"Mereka berfotosintesa untuk kita, Dhiajeng. Hanya saja, manusia justru sering mengumpatnya karena ia menjadikan licin jalan setapak"
Pagi ini kubuktikan.Â
Sebidang tanah basah yang terpapar matahari pukul 08.26 pagi. WIB.Â
Di atasnya akar-akar pohon yang menyembul di permukaan saling bersilangan. Seperti jalur hidupku dan kalian. Bertemu di satu titik untuk entah kemudian melaju dalam kembara. Mungkin kita akan bertemu lagi di sebuah titik lalu menyimpul. Mungkin juga tidak.