Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sang Kalangkyang

13 Januari 2021   13:01 Diperbarui: 15 Januari 2021   22:20 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Elang (Intisari online)

Seekor Kalangkyang terbang tinggi membentuk garis edar berupa lingkaran. Berkeliling ia searah jarum jam. Semakin lama semakin tinggi ia terbang. Sayapnya gagah dan lebar membentang.

Terbang ia tinggi semakin tinggi. Teriakan Kalangkyang membahana memenuhi ruang udara. Yang ia rindukan adalah terjumpanya harapan dan kenyataan: tetes air hujan.

Seekor burung kecil mendekati Kalangkyang. Kecipak sayapnya berkepak-kepak mengganggu laju terbang Sang Elang. Kalangkyang bergeming. Hanya gerakan satu sayap ia tujukan pada Si Burung Kecil.

"Minggirlah.
Biarkan aku merindukan kekasihku: Sang Hujan."

Bisa saja Kalangkyang menyerang.
Bisa saja ia menerjang.
Dengan kegagahan bentangan sayap dan ketajaman paruhnya ia bisa koyakkan Si Burung Kecil Pengganggu.
Tapi Kalangkyang memilih untuk tidak melukai.

Ia tetap anggun terbang
semakin ke atas
dalam alur fibonacci

Fibonacci.
Lingkaran.
Fibonacci.
Lingkaran.
Fibonacci.
Lingkaran.

Menuju satu titik.
Episentrum yang satu.

Fibonacci dan Lingkaran
Fibonacci dan Lingkaran
13 Januari 2021

Catatan Penulis:

Kalangkyang: burung Elang (bahasa Jawa Kuno)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun