Mohon tunggu...
Cahyaning Siwarka
Cahyaning Siwarka Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jangan lupa bahagia...

Hanya mengudar rasa dan tidak bermaksud apa-apa, sekedar berbagi cerita yang mungkin serupa...

Selanjutnya

Tutup

Diary

Merindu

6 April 2022   11:37 Diperbarui: 6 April 2022   11:44 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Nostalgia itu soal mengenang waktu yang telah lewat. Berawal dari keisengan dan berakhir dengan penyesalan. Begitu kiranya yang dirasa ketika membuka beberapa akun media sosial "lapuk" saya. Ada begitu banyak perubahan. Beberapa "teman" rupanya sudah bertransformasi dengan lini-masa versi mereka. Saya bukan menyesal karena iri dengan kehidupan mereka, tetapi menyesal karena sudah terlalu lama sejak terakhir kali saya meninggalkan jejak. Bukan untuk pamer, hanya saja menulis itu butuh pembiasaan. Media sosial menyediakan itu sebagai sarana untuk berkembang. Melatih seberapa tangguhnya kita dalam mengatur segala rupa emosi.

Ragam tulisan dan gaya bahasa yang tertampilkan pada beranda cukup membuat saya gagap dengan kualitas tulisan saya sendiri. Tidak ada banyak pilihan diksi berbelit, hanya rangkaian kalimat sederhana bahkan menggelitik. Begitulah kira-kira atmosfer yang tampak pada laman beranda saya. Mereka mungkin saja "teman" yang tidak pernah saya jumpai, tetapi membaca tulisan mereka cukup membuat saya memiliki kawan jauh. Setidaknya mereka masih konsisten meluangkan waktu untuk menulis.  

Saya menyesal karena aktifitas saling berkomentar, saling menandai, dan semua bentuk "saling" yang rutin saya lakukan dulu justru mandeg tiba-tiba. Saya menyesal karena semua jalinan "saling" tersebut sepertinya pernah menjadi bagian dari keseharian yang menciptakan ruang pertemanan unik. Saya seperti memiliki teman sungguhan. Ruang maya yang justru kehadirannya lebih nyata bagi saya yang tidak pandai bergaul ini.

Melepas media sosial rupanya sama dengan merelakan kawan lama, tetapi membuka kembali beranda media sosial ternyata justru lebih membuat rindu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun