Palu -- Anggota DPRD Sulteng Maskyur mengatakan jika tidak ada aral melintang di tahun 2020 pembangunan jalan Peana-Seko yang melintasi Kecamatan Pipikoro Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah dan Kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan akan ditingkatkan statusnya dari jalan kabupaten menjadi menjadi jalan nasional. Jika rencana terwujud maka ini menjadi sebuah lompatan capaian pembangunan di Sulawesi Tengah.Â
Betapa tidak, pembangunan jalan ini merupakan penantian panjang bagi warga Kabupaten Sigi dan Kabupaten Luwu Utara. Khususnya warga yang berdomisili di Kecamatan Pipikoro dan Kecamatan Seko. Pasalnya sejak republik berdiri 73 tahun silam nanti era saat ini rencana tersebut bakal terealisir.
Muh. Masykur yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulteng, Â menyampaikan perlunya andil Pemerintah Provinsi dalam percepatan pembangunan akses jalan di wilayah perbatasan, di Poros Peana-Kalamanta. Sebab, selama ini terkesan hanya Pemerintah Daerah Sigi yang getol bergerak mengurusi perbaikan infra struktur di daerah tersebut sekalipun dengan keterbatasan APBD yang dimiliki tetapi nampak.
Kata Masykur upaya itu cukup patut diapresiasi dan support pemerintah provinsi juga penting berwujud di sana. Sebagai bentuk perhatian lebih terhadap pembukaan wilayah yang puluhan tahun sulit diakses.
"Dengan cara seperti itu menjadikan pemerintah kabupaten tidak merasa bergerak sendiri mengurusi dan mencari solusi penyelesaian masalah infra struktur utama di wilayahnya," kata Masykur.Â
Dalam penjelasannya,  Asbudianto, mewakili Kepala Dinas Bina Marga, bahwa Dinas Bina Marga bersama Bappeda sedang menyusun perencanaan untuk selanjutnya pembangunan  infra struktur jalan di sana akan menjadi jalan nasional.  Tahun 2020 rencana tahap awalnya sudah akan dimulai.  Balai Wilayah Jalan Nasional yang menghandle pelaksanaannya.
"Kita berharap peningkatan status jalan menjadi jalan nasional ini tidak ditunda-tunda lagi. Jika perlu dipercepat segala sesuatunya. Agar antar daerah saling terkoneksi dan terakses dengan wilayah lainnya. Dengan demikian manfaatnya sudah pasti banyak dirasakan, ekonomi, sosial dan budaya. Cepat atau lambat pertumbuhan ekonomi berdampak luas," tutur Masykur. (*/Situr Wijaya)