Mohon tunggu...
Situr  Wijaya
Situr Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional Muda
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Beraking News dan Hiburan✅

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

2020 Poros Sigi-Luwu Utara Jadi Jalan Nasional

28 September 2018   01:08 Diperbarui: 28 September 2018   12:23 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat ini masih dalam tahap pembangunan jalan Poros Peana-Seko. Ini adalah gambar ilustrasi. Foto: Detikfinancial

Palu -- Anggota DPRD Sulteng Maskyur mengatakan jika tidak ada aral melintang di tahun 2020 pembangunan jalan Peana-Seko yang melintasi Kecamatan Pipikoro Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah dan Kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan akan ditingkatkan statusnya dari jalan kabupaten menjadi menjadi jalan nasional. Jika rencana terwujud maka ini menjadi sebuah lompatan capaian pembangunan di Sulawesi Tengah. 

Betapa tidak, pembangunan jalan ini merupakan penantian panjang bagi warga Kabupaten Sigi dan Kabupaten Luwu Utara. Khususnya warga yang berdomisili di Kecamatan Pipikoro dan Kecamatan Seko. Pasalnya sejak republik berdiri 73 tahun silam nanti era saat ini rencana tersebut bakal terealisir.

mas-5badba4243322f76db04ab94.jpg
mas-5badba4243322f76db04ab94.jpg
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Kerja bersama Komisi III DPRD Sulteng dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sulteng termasuk Dinas Bina Marga dalam rangka pembahasan Perubahan APBD 2018 di Gedung Baruga DPRD Sulteng (7/9/2018).

Muh. Masykur yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulteng,  menyampaikan perlunya andil Pemerintah Provinsi dalam percepatan pembangunan akses jalan di wilayah perbatasan, di Poros Peana-Kalamanta. Sebab, selama ini terkesan hanya Pemerintah Daerah Sigi yang getol bergerak mengurusi perbaikan infra struktur di daerah tersebut sekalipun dengan keterbatasan APBD yang dimiliki tetapi nampak.

Kata Masykur upaya itu cukup patut diapresiasi dan support pemerintah provinsi juga penting berwujud di sana. Sebagai bentuk perhatian lebih terhadap pembukaan wilayah yang puluhan tahun sulit diakses.

"Dengan cara seperti itu menjadikan pemerintah kabupaten tidak merasa bergerak sendiri mengurusi dan mencari solusi penyelesaian masalah infra struktur utama di wilayahnya," kata Masykur. 

Dalam penjelasannya,  Asbudianto, mewakili Kepala Dinas Bina Marga, bahwa Dinas Bina Marga bersama Bappeda sedang menyusun perencanaan untuk selanjutnya pembangunan  infra struktur jalan di sana akan menjadi jalan nasional.  Tahun 2020 rencana tahap awalnya sudah akan dimulai.  Balai Wilayah Jalan Nasional yang menghandle pelaksanaannya.

"Kita berharap peningkatan status jalan menjadi jalan nasional ini tidak ditunda-tunda lagi. Jika perlu dipercepat segala sesuatunya. Agar antar daerah saling terkoneksi dan terakses dengan wilayah lainnya. Dengan demikian manfaatnya sudah pasti banyak dirasakan, ekonomi, sosial dan budaya. Cepat atau lambat pertumbuhan ekonomi berdampak luas," tutur Masykur. (*/Situr Wijaya)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun