Mohon tunggu...
Situr Wijaya
Situr Wijaya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ini 8 Titik Terparah Gempa dan Tsunami di Sulteng

27 Oktober 2018   11:37 Diperbarui: 28 Oktober 2018   18:56 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mall Tatura salah satu mal yang menjadi pusat perbelanjaan terbesar di Palu porak poranda dihantam gempa. (Foto: Situr Wijaya)

1 Seluruh pesisir Teluk Palu lululantak oleh gempa dan tsunami yang menghantam wilayah ini. Semua bangunan di pesisir pantai tidak ada yang tak porak poranda.

straitstimes.com
straitstimes.com
2. Jembatan lengkung kuning yang menjadi kebanggan warga Sulawesi Tengah juga ambruk dihantam gempa 7,4 SR.

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
3. Mall Tatura yang juga Mall pertama di Sulawesi Tengah juga ambruk dan dipastikan tidak bisa lagi dipakai. Puluhan orang masih terjebak di dalamnya hingga saat ini.

Foto: Situr Wijaya
Foto: Situr Wijaya
4. Lestoran Dunia Baru yang letaknya tidak jauh dari Mall Tatura juga ambruk, 3 jam setelah musibah gempah dan tsunami warga yang melintas mendengar suara minta tolong dari bawah reruntuhan bangunan Dunia Baru.

Foto: Situr Wijaya
Foto: Situr Wijaya
5. Hotel Roa Roa salah satu hotel mewah di Kota Palu juga ambruk tinggal menyisahkan material bangunan, puluhan orang di dalanya meninggal dunia akibat tertindis reruntuhan bangunan.

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
6. Balaroa hampir seluruh penduduk di Balaora meninggal akibat likuifaksi atau tanah bergerak dan amablas akibat guncangan gempa 7,4 ribuan orang tertanam didalamnya.

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
7. Desa Jono Oge, Kabupaten Sigi juga menjadi tempat terparah, di Jono Oge lumpur menimbun pemukiman desa itu, ribuan jiwa tertanam di dalam lumpur itu.

Foto: bbc
Foto: bbc
8. Petobo, Kelurahan Petobo merupakan salah satu titik paling parah juga terjadi likuifaksi tanah bergerak menimbun ribuan jiwa manusia bersama rumahnya.

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
Wali Kota Palu, Hidayat mengatakan, pihaknya sudah menetapkan titik atau lokasi hunian sementara (huntara) bagi masyarakat Kota Palu yang menjadi korban bencana dan titik-titik itu sudah diserahkan ke pihak Kementerian PUPR.

Berdasarkan surat keputusan wali kota, sejumlah lokasi huntara itu tersebar di sejumlah kecamatan yakni di Kecamatan Tawaeli terdapat di empat kelurahan (Pantoloan, Panau, Lambara, Baiya), Kecamatan Palu Utara terdapat di dua kelurahan (Taipa dan Mamboro).

Selanjutnya, di Kecamatan Mantikulore huntara akan dibangun di enam kelurahan (Layana Indah, Tondo, Talise Valangguni, Kawatuna, Lasoani), Kecamatan Palu Selatan terdapat dua kelurahan (Petobo dan Tatura Utara), Kecamatan Tatanga terdapat di tiga kelurahan (Duyu, Pangawu, Palupi), di Kecamatan Palu Barat (Kawasan sport center di Balaroa), sedangkan di Kecamatan Ulujadi terdapat di enam kelurahan (Donggala Kodi, Kabonena, Silae, Tipo, Buluri dan Watusampu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun