Politik memang menjadi konsumsi yang sangat menarik bagi masyarakat yang sedang belajar berdemokrasi. Ibarat wanita cantik dan seksi pasti akan menjadi perhatian setiap orang yang melihatnya.
Dalam situasi saat ini, di mana pemilu akan dilaksanakan, pakar-pakar politik dadakan banyak bermunculan. Bahkan bisa dikatakan setiap orang menjadi pakar politik bagi dirinya sendiri juga bagi orang lain. Jadi jangan heran apabila debat kusir pasti akan menghiasi berita, blog, ataupun media sosial lainnya karena kebebasan mengekspressikan pendapat.
Dalam segala aspek memang penuh resiko, dalam politk terlebih yang menjadi kandidat pasti akan mengalami tekanan politik, isu ataupun hal-hal lainnya yang membutuhkan kesabaran dan kematangan dalam berpikir, bertindak dan memberikan pendapat. Kandidat pastinya sudah harus mempersiapkan secara lahir batin atas segala kemungkinan terburuk semasa dan sesudah pemilu.
Ternyada dari itu semua ada yang kita luput yaitu tim pemenangan itu sendiri. Bagaimana tidak, roda kampanye ada pada tim pemenangan, segala strategi dirumuskan untuk memenangkan kandidat. Di sisi lain mereka yang terlibat dalam tim pemenangan sangat sering sekali tidak siap terhadap kondisi dan tekanan yang ada. Maka banyak sekali kita menyaksikan sandiwara-sandiwara politik yang tidak mendidik dan cenderung menggirin opini ke arah yang sesat.
Ketika memutuskan untuk terjun dalam tim pemenangan ada baiknya sudah harus mempersiapkan diri juga baik mental dan spiritual, agar ketika dihadapkan kepada suatu keadaan yang krusial, dapat menanggapi dengan sabra dan bijaksana. Agar juga memberikan pernyataan-pernyataan public yang tidak menyesatkan. Berpolitik itu hak setiap orang, begitu juga apabila harus terjun dan berkecimpung di dalamnya, namun itu tidak menjadikan kita untuk lupa kita siapa sebenarnya dan untuk apa perjuangan yang kita lakukan yaitu untuk INDONESIA MAJU dan SEJAHTERA.
