Mohon tunggu...
Siti Umroh
Siti Umroh Mohon Tunggu... Guru - learner

learner about the development of learning theory and applying it in the field . follow di @ayank_buang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendekatan Experiantial Learning (Jhon Dewey)

14 September 2021   11:57 Diperbarui: 14 September 2021   12:14 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Experience learning merupakan pendidikan yang terjadi melalui pengalaman. Jhon Dewey mengemukakan bahwa belajar tergantung pada pengalaman dan minat siswa. Belajar harus bersifat aktif, langsung terlibat, berpusat pada siswa (Student Centered Learning). Pengalaman sebagai sarana dan tujuan pendidikan. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu proses penggalian dan pengolahan pengalaman secara terus-menerus. Inti pendidikan adalah usaha untuk terus-menerus menyusun kembali (reconstruction) dan menata ulang (reorganization) pengalaman hidup subjek didik.

Tujuan Experience learning:

Hasil yang diharapkan dari penerapan Experience learning adalah untuk mempengaruhi peserta didik dengan tiga cara, yaitu mengubah struktur kognitif peserta didik, mengubah sikap peserta didik, dan memperluas keterampilan-keterampilan peserta didik yang ada. Model experiential learning memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengalami keberhasilan dengan memberikan kebebasan peserta didik untuk memutuskan pengalaman apa yang menjadi fokus mereka, keterampilan-keterampilan apa yang ingin mereka kembangkan, dan bagaimana mereka membuat konsep dari pengalaman yang mereka alami tersebut.

Contoh pendekatan Experience learning:

Siswa tingkat SMP/MTs kelas 7 diminta membuat karangan bebas pada pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan karena masih banyak siswa yang memiliki keterampilan menulis yang rendah seperti menulis karangan narasi. Guru mencoba menerapkan pendekatan Experience learning pada proses ini agar siswa mencapai keberhasilannya dalam membuat karangan dengan memberikan kebebasan peserta didik untuk memutuskan pengalaman apa yang menjadi fokus mereka,  keterampilan-keterampilan apa yang ingin mereka kembangkan, dan bagaimana mereka membuat konsep dari pengalaman yang mereka alami tersebut.

beberapa factor yang mempengaruhi keberhasilan pada karangan bebas:

  • Pemilihan tema menulis sangat berpengaruh terhadap daya tarik menulis siswa
  • Ketidaksesuaian tema menulis dengan karakteristik siswa akan berdampak pada keterbatasan ide siswa saat menulis
  • Siswa dapat menulis dengan baik jika tema yang digunakan berdasarkan pengalaman pribadinya.

Berdasarkan pengalaman penerapan experiential learning pada siswa di lapangan terbukti dapat meningkatkan keaktifan kepada siswa untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui pengalaman yang mereka dapatkan dari dunia nyata. Pengalaman akan menjadi dasar bagi siswa untuk melakukan observasi, refleksi, dan menganalisis pengetahun yang ada dalam pikiran siswa.

dapat diketahui bahwa experiential learning tidak hanya memberikan wawasan pengetahuan konsep-konsep saja, namun juga memberikan pengalaman yang nyata yang akan membangun keterampilan melalui penugasan-penugasan nyata. Selanjutnya model ini akan mengakomodasi dan memberikan proses umpan balik serta evaluasi antara hasil impelementasi dengan apa yang seharusnya dilakukan. Dalam hal ini experiential learning menggunakan katalisator untuk membantu peserta didik mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun