Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita, Masih Per-"Empu"-ankah Engkau?

15 April 2017   11:08 Diperbarui: 15 April 2017   20:00 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: ayeey.com

Membicarakan wanita selalu menarik.

Mahluk misterius ini selalu menjadi sasaran empuk untuk digunjingkan.

Disetiap pertemuan, rapat, seminar, kursus, jika pembicaraan sudah sampai pada persoalan wanita, pasti menjadi panjang dan gayeng.

Seolah dia mahluk asing, alien – yang datang dari lain planet, sehingga perlu diselidiki.

Dan dunia yang dikuasai oleh laki-laki selalu memperhatikan, mempersoalkan dan meneliti dirinya.

Rupanya sejak dicap sebagai  “ sipembuat onar “ di sorga, laki-laki selalu bersifat ekstra terhadapnya.

Segala teori dikemukakan, membahas mahluk yang unik serta menarik ini.

Teori Nature dan teori Nurture yang skstrem, adalah dua teori besar yang saling berbenturan, dan diikuti oleh teori-teori penunjangnya yang juga tidak sejalan.

Sejak lahirnya filsafat didunia Barat, Aristoteles – dengan teori Nature ( Alam ) beranggapan bahwa wanita, adalah laki-laki yang tidak lengkap.

Laki-laki menguasai wanita, karena wanita memang tidak sempurna.

Istilah family dari famulus, yang berarti budak domestik, dan istilah Familia, menurut Engels, merupakan sejumlah budak, termasuk isteri dan anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun