Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerita tentang Hujan] Balada Sate Ayam di Hujan Badai

12 Februari 2020   08:24 Diperbarui: 12 Februari 2020   08:19 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tempat dudukku memang strategis, enak nyaman serta aman, agak masuk didalam, jadi terlindung dari tempiasnya jika hujan.

Sekali lagi bapak itu dengan ewuh pakewuh minta maaf sebelum duduk, aku  mengangguk : "Silahkan pak "

Beliau segera mengenalkan diri :

" Saya Achsan, ayah dari Doni, seberang depan rumah ibu " katanya sopan.

Kita berkenalan ditengah curah hujan gemuruh serta petir yang menggelegar, didalam depot sate yang masih lengang.

Mas Doni itu seorang hakim, yang mendapat rumah dinas diseberang depan rumahku.

Doni dan Ajie, anakku bersahabat, kita tetanggaan dekat, masih satu RT.

Ternyata pak Achsan ini seorang pensiunan polisi di Semarang, sudah acap kali berkunjung ke Surabaya, menengok Doni, putra keduanya.

Kitapun segera meneruskan makan dengan bincang awal, sampai pada rencana, kita sepakat nanti bisa pulang bersama, karena jalannya searah, ada kawan berjalan.

Beliaunya membawa payung.

Aneh, tiba2 hujan dan petir berhenti, hanya ada gerimis lembut yang tersisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun