Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Debar Menggapai Dunia Lain

12 September 2019   20:16 Diperbarui: 12 September 2019   20:24 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: genpi.co

"Kita panggil saja Guntur, dia pasti bisa mengerti semua" eyang berkata, dan kita semua langsung setuju dengan gagasan eyang,

Pakde Guntur Lelana adalah kakak ibuku, putra eyang yang pertama.

Ibu mempunyai dua  saudara, semua laki-laki, yang seorang pakde Guntur dan yang seorang pakde Satrio Waskito.

Kedua kakak ibu itu seperti pinang dibelah kapak, tidak ada mirip samasekali antar mereka.

Pakde Satrio orangnya kecil 160-an cm, langsing, putih dan penakutnya luar biasa.

Sedangkan pakde Guntur orangnya perkasa, tinggi besar 180-an, kulit coklat gelap, tegap dan pemberani serta mempunyai six sence yang menurun dari eyang bahkan sas-susnya melebihi ibunya.

Katanya dikehidupannya nyata keseharian,  beliau banyak juga di mintai tolong oleh warga  sekitar yang ada dan berhubungan dengan mahluk halus.

"Eyang jadi memanggil pakde Guntur " aku tanya sambil menyodorkan hape pada beliau

Beliau  tersenyum mengangguk, kemudian melihat kesana sini,  ada seekor kupu2 yang terbang mendekat.

Eyang mengulurkan tangannya dan kupu2 itupun hinggap ditangan eyang, perlahan kupu itu ditiup lembut, terbang dan  hilang tak berbekas.

"Kok bisa hilang yang ?" aku celingukan melihat dan mencari kemana gerangan kupu2 itu tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun