Lontong Balap Sate Kerang ini banyak  bertebaran dijajakan dihampir setiap jalan, sampai pelosok, gang, juga tersedia di warung, food court di mall dan restourant.
Variasi harga dan rasa ya pasti sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing.
Dahulu Lontong-Balap-Sate-Kerang ini dijajakan dengan dipikul dengan pikulan yang sarat dan berat.
Kuahnya, kaldu tetelan daging , ditaruh di kuali yang terbuat dari tanah liat  atau bahasa Jawanya kemaron, sudah terbayang sarat beratnya.
Belum segala perlengkapan dan ada juga bakaran sate-kerangnya, pasti tambah berat pikulannya.
Dahulu, Â kalau kita mendengar bunyi krengket-krengket, suara pikulan dan kadang ada suara ting-ting-ting, sendok yang didentingkan dipiring, itu pasti penjual lontong balap sate kerang.
Sekarang suara krengket-krengket pikulan sudah hilang, tinggal suara ting-ting-ting-nya saja.
Lontong balapnya sudah modern, Â pikulan sudah berubah jadi gerobak necis yang didorong, kuali sudah diganti panci besar yang bersih.
 Sekarang hanya didorong saja, tidak perlu pikulan berat yang disangga.
Eh, tapi pasti  banyak yang penasaran dengan sebutannya, kok namanya aneh, nyleneh plus unik - Lontong-Balap.
Iya, memang betul, pancen ada kisah sejarahnya.