Mohon tunggu...
Siti Silvi Wasilah
Siti Silvi Wasilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mengamati suatu peristiwa dan menyebarkannya kembali dalam bentuk tulisan adalah warisan terbaik yang pernah saya lakukan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Interaksionisme Simbolik dalam Kerangka Berfikir George Herbet Mead

9 Oktober 2022   11:56 Diperbarui: 9 Oktober 2022   12:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagi kalian yang belum mengenal jeorge herbet mead beliau merupakan seorang filsuf dan psikolog asal amerika serikat yang lahir di tanggal 27 februari 1863. Ia dikenal sebagai tokoh dengan aliran sosiologi Chicago atau pragmatis. Semasa pendidikannya, ia menerima gelar sarjana muda dari universitas oberline di tahun 1883, lalu ia melanjutkan studinya di Harvard pada tahun 1887. George herbet mead merupakan salah satu tokoh sosiologi yang memberikan banyak sumbangan keilmuannya mengenai iteraksionisme sibolik. 

Pemikirannya ini mengenai interaksionisme simbolik menggaris bawahi bahwa terdapat prinsip dasar mengenai manusia yang dibekali kemampuan berfikir maka dari iti mereka dapat mengembangakn kemampuannya tidak seperti hewan.

Semakin kita malakukan interaksi denngan orang lain di lingkungan sosial kita semakin kita dapat mengembangkan kemampuan berfikir manusia, lalu di dalam kehidupan manusia sebagai individu yang melakukan interaksi sosoal ia juga mempelajari dan makna dan juga symbol yang sering mereka gunakan untuk kehidupan mereka. 

Dari makna dan symbol yang mereka pahami dapat digunakan menjadi sebuah penafsiran dari mereka sendiri atas situasi yang mereka hadapi. Tidak hanya itu symbol dan makna yang terdapat dalam berinteraksi dapat memungkinkan manusia dalam melanjutkan tindkan khusus dan berinteraksi.

Secara luasnya manusia sebagai individu di masyarakat mampu membuat kebijakan-kebijakan yang termodifikasi dan dapat membuat perubahan karena kemampuan yang mereka miliki dalam berinteraksi dengan diri sendiri dapat menimbulkan peluang tindakan yang cukup besar serta dapat membuat pilihan atas tindakan mereka. Tidak hanya itu individu dalam proses interaksionisme simbolik juga menghasilkan pola tindakan dan interaksi yang saling membentuk kelompok dan masyarakat.

Dalam pemikirannya ini mengenai interaksionisme simbolik memiliki akar utama yakni filsafat pragmantisme dan behaviorisme psikologis. Dalam pragmantisme berasumsi bahwa:

  • suatu realitas diciptakan dengan berlaku secara aktif dengan selarasnya tindakan dalam dunia yang nyata.
  • Terbentuknya ingatan dan oengetahuan yang terdapat dalam diri manusia telah didasarkan oleh dunia nyata yang telah terbukti gunanya untuk manusia sebagai individu yang hidup di masyarakat.
  • Manusia mengartikan suatu objek dn fisik sosial berdasarkan utilitasnya.
  • Individu dalam memproses pemahamannya didasarkan pada prilakunya dalam kenyataannya di masyarkat.

Sedangkan dalam behaviorisme psikologis memiliki asumsi bahwa :

  • Suatu prilaku manusia di masyarakat itu tidak sama dengan prilaku hewan
  • Tindakan manusia didasari oleh suatu proses yang dilalui yakni proses mental
  • Manusia sebagai individu yaitu berperan sebagai aktor yang kreatif

Dalam pemikirannya ini pula George herbet mead juga mengemukakan bahwa dalam komunikasi manusia berlangsung melalui terjadinya proses pertukaran symbol dan makna dari symbol-simbol yang didapat tersebut. 

Dalam teori interaksionisme simbolik yang memiliki dasar ide pemikiran bahwa symbol adalah suatu konsep mulia yang membedakan manusia dengan binatang. Yang membuatnya berfikir akan pemaknaanya mngenai symbol diakibatkan oleh kebutuhan dari setiap manusia sebagai individu dan mahluk sosial untuk berinteraksi dengan manusia.

Mead mengungkapkan pendapatnya di sebuah buku yang berjudul Mind, Self and Society ia berpendapat bahwa bukan pikiran manusialah yang pertama kali muncul melainkan masyarakat yang terlebih dahulu muncul lalu diikuti oleh pemikiran yang dilahirkan oleh diri masyarakat itu sendiri. Proses terbentukan tindakan itu sendiri juga dilalui memerlukan beberapa proses seperti Implus, Persepsi, Manipulasi, dan konsumsi. 

Dalam konsep mind, mead mengemukakan bahwa konsep ini bersifat sosial, tindakannya menggunakan symbol-simbol dan mengarah pada symbol menuju self lalu dengan mind atau pikiran suatu symbol itu dapat dimanipulasi. Aktivitas yang ada di mind berupa komunikasi dengan orang ian maupun dengan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun