Mohon tunggu...
Siti Shofia Latifah Azzahra
Siti Shofia Latifah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Science

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030013)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kue Tempel Legendaris Khas Tegal yang Masih Eksis dan Laris Manis

18 April 2021   15:52 Diperbarui: 24 April 2021   10:15 2718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mamah Cun, penjual kue tempel legendaris asli Tegal. (sumber: dokpri)

Perempuan yang sudah berjualan kue tempel selama puluhan tahun ini menjadi generasi ke 4 dari keluarganya. Ia menuturkan bahwa penjual kue tempel asli Tegal berasal dari keluarganya sendiri yang diberikan secara turun-temurun.

"Saya sudah berjualan disini puluhan tahun yang lalu. Turun-temurun dari keluarga Saya, yang aslinya ya dari keluarga Saya. Nah, Saya ini generasi ke 4 nya," tutur Mak Cun, Senin, (12/4/2021).

Ia juga bercerita bahwa dari dulu lapak dagangnya tidak pernah pindah, selalu menetap di Jalan HOS Cokroaminoto dan tidak membuka cabang dimana pun. 

"Saya dari dulu ngga pernah buka cabang. Ya disini terus setiap hari, dari jam 09.00 sampai jam 17.00 WIB," ujar Mak Cun menambahi. Mak Cun tidak berjualan sendirian. Sehari-hari ia berdagang ditemani keponakan perempuannya.

Jajanan tradisional ini terbuat dari bahan baku tepung beras ketan, parutan kelapa, pisang raja matang, dan gula Jawa (gula merah). 

"Kalo bahan dasar paling ya cuma adonannya yang dibuat dari tepung beras ketan dan parutan kelapa. Terus dilengkapi sama pisang dan gula Jawa. Yang bikin enak ya karena ada resep rahasia sendiri dari keluarga. Rahasia perusahaan, hehe." ungkapnya.

Jika dilihat dari segi penampilannya, kue tempel ini seperti versi jadul dari jajanan crepes jaman sekarang. Namun, jika dari cara memasaknya kue ini hampir sama seperti kerak telor khas DKI Jakarta.

Pembuatan kue tempel yang unik (sumber: dokpri)
Pembuatan kue tempel yang unik (sumber: dokpri)

Proses pembuatannya bisa dibilang cukup unik karena tidak menggunakan minyak goreng, sehingga menempel di dasar wajan dan membentuk kerak. Oleh sebab itu dinamakanlah "kue tempel".

Cara membuatnya cukup sederhana. Pertama adalah adonan tepung beras ketan yang langsung diratakan dengan menggunakan lipatan daun pisang dan dipanaskan di atas wajan. 

Kemudian, jika adonan sudah berubah setengah matang, barulah ditambahkan pisang raja di atasnya dan ditaburi gula Jawa. Lalu, keduanya dilumatkan secara merata menggunakan alat semacam serpihan batok kelapa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun