Mohon tunggu...
Sitis Hasibuan
Sitis Hasibuan Mohon Tunggu... Lainnya - Technical Assisstan Health and Education

Membaca, menulis lalu membagikannya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gotong Royong dan Optimisme Melawan Covid-19 dengan Merajut Semangat Solidaritas

4 September 2020   09:53 Diperbarui: 4 September 2020   09:55 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock via Travel Kompas

"Maaf, Guru-guru ditunda dulu insentif bulan ini" Insya Allah akan segera saya cukupkan di bulan depan". Begitulah kira-kira penyampaian dari kepala sekolah kami. Dampak pandemik yang luar biasa tidak bisa terelakkan lagi. Saya mulai kebingungan untuk membayar tagihan bulanan. Ternyata dibalik kesusahan yang saya rasakan, seorang teman mengalami permasalahan yang lebih parah. lebih merana, bahkan tidak digaji sama sekali.

Persekolahan dirumahkan, perkantoran dari rumah, bandara ditutup. Rasanya seumur-umur baru kali ini bandara ditutup. Persekolahan melalui daring banyak orang tua yang mengeluhkan susahnya mengajar anak di rumah. Ambil hikmahnya saja, anggap saja ini sebagai pembelajaran berharga untuk memperbaiki rasa syukur atas kemudahan-kemudahan sebelum Covid-19 menyerang.

Butterfly Effect, yang timbulkan tidak rela rasanya jika mengatakan anggap saja ini sebagai ujian kemanusiaan. Semua tatanan hampir luluh lantah penyebaran wabah begitu cepatnya seakan tak mau memberi ruang agar kita merenung sejenak atas derita yang menyerang.

Upaya Pemerintah Dalam Menangani Covid-19

Berbagai upaya sedang dilakukan semua kalangan, tak terkecuali pemerintah. Tentu pemerintah sigap menanggapi permasalahan Covid-19 yang membahayakan rakyatnya. Isu terkait keterlambatan pengambilan keputusan oleh pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 di Indonesia bukan tanpa alasan. Sebagai masyarakat yang baik sudah saatnya kita mempercayakan penanganan yang dilakukan oleh pemerintah demi kebaikan bersama.

Beberapa kebijakan yang diberikan pemerintah dalam penanganan Covid-19  sedang direalisasikan. Namun, tingginya pasien yang positif belum berbanding lurus dengan kebijakan-kebijakan yang sudah diusahakan oleh pemerintah.

Seperti halnya yang tercantum dalam laporan "Digital 2020" yang menyatakan bahwa pada maret lalu sudah dilaksanakan penerbitan Perpu penanggulangan dampak Covid-19, pembatasan sementara transportasi udara, himbauan presiden agar bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah, pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19  melalui KEPRES No 7 Tahun 2020, kerjasama Kemenkes RI dengan LBM EIJKMAN dan himbauan penundaan mudik.

Beberapa kebijakan tersebut memang sudah kita laksanakan bersama. Seperti saya saat ini sudah tidak melakukan pembelajaran tatap muka, beberapa teman yang sedang menimba ilmu di perantauan juga tidak merayakan Hari Lebaran di kampung halaman tahun ini, tutupnya bandara Supadio Pontianak juga semakin jelas kebijakan-kebijakan yang sudah diusahakan oleh pemerintah.

Masih dari sumber yang sama, sedangkan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pada April lalu meliputi bantuan tunai 1,8 juta rupiah untuk Sembilan juta keluarga di Jabodetabek, peluncuran program kartu pra kerja dengan anggaran 20 triliun rupiah, keringanan biaya listrik tiga bulan, gratis bagi yang mempunyai 450 Va dan diskon 50 % bagi yang mempunyai 900 Va bersubsidi, pemberlakuan PSBB, kerja sama pemerintah Indonesia India untuk pengadaan obat-obatan pasien Covid-19, keringanan kredit bagi masyarakat kurang mampu dan terdampak.

Saya sendiri sering bertanya di dalam hati, kapan pandemik ini berakhir ? Walaupun belum sepenuhnya berakhir, setidaknya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) memberikan kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Saya pun sudah kembali mengajar walaupun Belajar Dari Rumah (BDR). Tidak masalah, berharap bulan ini tetap gajian dan ada harapan untuk membayar tagihan bulanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun