Mohon tunggu...
Sitis Hasibuan
Sitis Hasibuan Mohon Tunggu... Lainnya - Technical Assisstan Health and Education

Membaca, menulis lalu membagikannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaknai Kembali Merdeka Belajar Menurut Ki Hadjar Dewantara

24 Agustus 2020   18:10 Diperbarui: 24 Agustus 2020   18:12 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompas.com

Pendidikan kita sepertinya sudah disalah artikan. Proses pendidikan sangat luas, tidak sebatas pembelajaran menggunakan alat-alat digital atau sekedar terkoneksi dengan jaringan internet saja. Proses pendidikan tetap bisa kita laksanakan walaupun tidak terkoneksi dengan jaringan internet.

Agaknya lebih baik jika kita tidak memusingkan dengan masalah teknis atau dalam memenuhi peralatan digital sebagai media belajar. Seperti yang dikatakan oleh kementrian kesehatan Republik Indonesia mengatakan jika kita harus bisa hidup berdampingan dengan virusnya agar masyarakat bisa kembali beraktivitas kembali dengan menerapkan protokol kesehatan.

Proses pendidikan tetap bisa terlaksana dengan baik jika kita bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. Hidup berdampingan yang dimaksud tetap menerapkan prtokol kesehatan dengan baik. Sehingga virus ini bisa kita lawan sesegera mungkin. Berbagai krisis bisa kita lewati, baik itu krisis kesehatan maupun krisis ekonomi.

Memaknai Kembali Merdeka Belajar 

Merdeka belajar sedang digalakkan. Merdeka belajar dianggap sesuai dengan situasi wabah Covid-19 ini. Menanggapi ungkapan merdeka belajar oleh menteri pendidikan sepertinya banyak salah mencerna maksud merdeka belajar. Yang saya rasakan paham merdeka belajar yang dianut orangtua siswa adalah harus memiliki alat-alat elektronik lengkap. Tidak diherankan jika saat ini permasalahan pendidikan sebatas pemenuhan alat-alat digital saja, perdebatan dan ketidaksetujuan PJJ ini.

Perlu diingat kembali, alat digital hanya media, bukan jaminan penentu kualitas pendidikan. Alat-alat digital sebagai media transfer ilmu pengetahuan. Kita tentu sepakat pendidikan bukan sekedar proses pemindahan ilmu pengetahuan, namun pendidikan sebagai proses kebermaknaan hingga mewujudkan manusia-manusia yang berdaya.

seperti yang diutarakan oleh Rudolf Steiner, pendidikan semestinya mengantarkan manusia untuk menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan menjadi jalan untuk memerdekakan manusia dalam melakukan fitrahnya di muka bumi ini. Seorang yang terdidik adalah dia yang mampu mengenali dirinya dengan baik dan bisa berkontribusi dalam kehidupan ini sebaik-baiknya. 

jika kita kembali menilik merdeka belajar menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan untuk menjadi manusia merdeka menjadi catatan menarik. Ia menuliskan beberapa poin menarik seputar pendidikan merdeka ini antara lain:

1. Mendidik anak adalah mendidik rakyat. Keadaan dalam hidup dan penghidupan kita pada zaman sekarang itulah buahnya pendidikan yang kita terima dari orang tua pada waktu kita masih kanak-kanak. Sebaliknya anak-anak yang pada waktu ini kita didik; kelak akan menjadi warganegara kita.
2. Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedang merdekanya hidup batin itu terdapat dari pendidikan.
3. Manusia merdeka yaitu manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.
4. Dalam pendidikan harus senantiasa diingat, bahwa kemerdekaan itu bersifat tiga macam: berdiri sendiri (zelfstandig), tidak tergantung kepada orang lain (onafhankelijk) dan dapat mengatur dirinya sendiri (vrijheid, zelfbeschikking) (Dikutip dari buku Ki Hadjar Dewantara, Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka)

Nah bagaimana nasibnya generasi di depan kita nantinya jika paradigma sempit tentang pendidikan sedang kita galakkan di benak anak-anak bangsa kita saat ini. Membuat pemahaman jika pendidikan itu jika sudah memiliki alat-alat digital dan terkoneksi dengan jaringan internet.

Merdeka belajar dimaksudkan hanya mengungkung peserta didik bahwa proses pendidikan yang kita jalani saat ini sebatas penggunaan alat-alat digital dan terkoneksi dengan jaringan internet saja. Jika seperti ini, bukankah kita sudah merampas kemerdekaan anak-anak bangsa di tengah kemerdekaan yang baru kita peringati beberapa hari yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun