Mohon tunggu...
siti rohimah_sr
siti rohimah_sr Mohon Tunggu... Penulis - Istri dan Ibu Rumah Tangga

Suka menulis hal hal yang sedang atau pernah terjadi dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Bahram Al-Majusi, Kepedulian Sosial Menjauhkan dari Hal Sial

19 Desember 2018   17:37 Diperbarui: 19 Desember 2018   17:49 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Diceritakan Bahram adalah seorang pendeta dari kaum majusi (penyembah api), namun beliau mendapat keistimewaan dari Allah SWT bahkan Rasulullah SAW pun memberi salam kepadanya. Lantas bagaimana mungkin seorang pendeta dari kamu penyembah apa yang jelas-jelas telah menduakan Allah SWT (musyrik) malah mendapat ridho dari Allah SWT dan dititipi salam oleh Rasulullah SAW?

Alkisah suatu malam ketika syekh Abdullah bin Mubarak tertidur di Hijr Ismail setelah melakukan thawaf, beliau mimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Setelah Abdullah bin Mubarak mengucapkan salam kepada Baginda Nabi. Nabi berpesan untuk menyampaikan salam darinya -Baginda Rasulullah.red untuk seorang penyembah api bernama Bahram dan Allah telah ridho kepadanya. Sesaat Abdullah bin Mubarak terperanjat, ia keheranan dengan mimpinya tersebut. Ia khawatir jika mimpi tersebut berasal dari syetan. Padahal seperti yang banyak diketahui, syetan tak akan bisa menyerupai Baginda Rasulullah. Maka dari itu Abdullah bin Mubarak sangat keheranan. Ia pergi mengambil wudhu untuk kemudian thawaf lagi berulang kali sampai akhirnya ia kelelahan dan kemudian tertidur lagi. Abdullah bin Mubarak pun bermimpi yang sama persis seperti sebelumnya. Sampai akhirnya ia kebingungan, "tidak mungkin seorang pendeta musyrik seperti Bahram mendapat salam dari Rasulullah SAW dan mendapat ridho dari Allah SWT".

Karena rasa penasaran nya yang besar, ia segera mencari orang yang bernama Bahram. Setelah berhasil bertemu dengan Bahram, Abdullah bin Mubarak pun langsung menanyakan perihal amalan yang dilakukan oleh Bahram sehingga mendapatkan kemuliaan.

Bahram pun berkata, "aku baru saja meminjamkan uang kepada orang dengan mengambil keuntungan. Aku merasa lebih baik dengan hal itu".

Abdullah bin Mubarak pun berkata, "itu adalah hal yang dilarang dalam agama Muhammad. Adakah hal lain yang kau lakukan?"

"Aku telah menikahkan 4 putra kandungku kepada 4 putri kandungku menggunakan tata cara majusi, dan kuundang seluruh kaum Nasrani", jawab Bahram.

"Itu pun sangat dilarang dalam agama Muhammad. Lantas adakah lagi yang kau lakukan?", tanya Abdullah bin Mubarak.

"Aku memiliki satu anak perempuan yang amat sangat cantik dan aku rasa tidak ada pemuda yang pantas menyandingnya selain daripadaku. Maka aku nikahi anak perempuan ku tersebut dengan perayaan yang sangat mewah sampai dihadiri oleh seribu tamu undangan", terang Bahram. 

Sontak Abdullah bin Mubarak keheranan dengan semua amal yang dilakukan oleh Bahram. Yang kesemuanya merupakan hal yang diharamkan dalam agama Muhammad. 

Seperti menjawab keheranan Abdullah bin Mubarak, Bahram pun dengan hati-hati bercerita tentang pengalamannya ketika bertemu dengan seorang muslimah yang masuk rumahnya untuk menyalakan obor disaat Bahram sedang menggauli anak perempuan yang telah menjadi istrinya. Namun anehnya, ketika Bahram keluar untuk mengecek obor tersebut, muslimah tadi langsung mematikan obor yang dinyalakan nya, selalu seperti itu sampai 3 kali berturut-turut. 

Bahram pun curiga kepada perempuan muslimah tersebut. Hingga ia mengikuti muslimah tersebut sampai ke gubuk tempat perempuan muslimah tadi tinggal bersama anak-anak nya. Sesampainya disana, Bahram mendengar isak tangis anak-anak yang kelaparan dan menanyakan makanan kepada ibunya.

"Mengetahui kondisi tersebut saya merasa kasihan. Lalu saya kembali ke rumah, mengisi nampan dengan berbagai makanan untuk saya antarkan kepada muslimah dan anak-anaknya tadi"

Maka jelas sudah bahwa hal inilah yang membuat Bahram disalami oleh Rasulullah SAW dan diridhoi oleh Allah SWT. Saat itu juga Abdullah bin Mubarak menjelaskan kepada Bahram perihal mimpinya bertemu dengan Rasulullah SAW. Dan seketika itu juga Bahram mengucap syahadat lalu kemudian meninggal dunia. 

Dari kisah ini kita dapat mengambil beberapa pelajaran, yaitu:
1. Sedekah dapat menjauhkan kita dari api neraka. Kepedulian sosial dapat menjauhkan dari hal yang sial.
Hal ini merupakan perkara sepele namun dapat membantu banyak orang. Terlebih ketika sedekah yang kita keluarkan tidak diketahui orang banyak, atau bisa dikatakan ikhlas.  Kepedulian sosial yang dilakukan Bahram telah menolong satu keluarga dari kelaparan. Dan Allah SWT melihat hal tersebut. Maka dari itu Allah SWT telah ridho kepada Bahram.

2. Seseorang yang jelas-jelas telah menduakan Allah SWT atau musyrik tidak bisa kita katakan kafir jika ia wafat dalam keadaan muslim. Seperti layaknya Bahram, ia memang telah musyrik dan melakukan hal-hal yang diharamkan dalam Agama Islam. Namun karena satu keihklasan nya ia malah mendapat ridho dari Allah SWT. Kita tidak pernah tahu amal mana yang membawa kita ke surga. Dan kita tidak pernah tau, amal mana yang membawa kita ke neraka. Belum tentu kita yang sedari lahir telah memeluk Islam akan merasakan nikmatnya surga. Maka beramallah sebanyak dan sebaik mungkin agar Allah SWT ridho kepada amal kita.

Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun