Mohon tunggu...
Siti Rasmiyati
Siti Rasmiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Passionate in Creative Industry

progress, not perfection

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Sosial, Kebutuhan Primer di Masa Pandemi

14 April 2021   23:52 Diperbarui: 21 April 2021   22:09 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tidak bisa dipungkiri media sosial sudah melekat bagi masyarakat yang hidup di era globalisasi. Manusia tidak bisa hidup tanpa teknologi khususnya media sosial dan jaringan internet. Semua yang dilakukan oleh masyarakat saat ini bergantung dengan media sosial, mereka melakukan penjualan, pembelian, belajar, bahkan sebagai sarana hiburan. Media sosial pun sudah menjadi suatu kebutuhan hidup yang tidak dapat ditinggalkan sudah layaknya kebutuhan primer. Media sosial sendiri merupakan media daring yang digunakan untuk bersosialisasi satu sama lain tanpa tatap muka langsung.

Pengguna media sosial pun terus bertambah, riset menunjukkan sebanyak 61,8 persen merupakan pengguna media sosial di Indonesia pada Januari 2021, angka ini akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan kurang lebih tiga jam sehari untuk mengakses media sosial. 

Media sosial sendiri memiliki peranan penting dalam menyebarkan informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Saat ini banyak aplikasi yang membuat masyarakat semakin bergantung pada media sosial. Bahkan saat ini banyak media-media yang beralih menjadi online. Perusahaan media pun mengikuti trend yang saat ini terus berkembang dengan memanfaatkan media digital.

Di masa pandemi seperti saat ini media sosial menjadi ajang pelarian diri untuk menghilangkan suntuk karena kita harus tetap di rumah saja. Kita juga harus terbiasa dengan kehidupan yang baru dengan terus memperhatikan protokol kesehatan demi menjaga diri sendiri agar tetap sehat dan terhindari dari virus. Tentunya dengan adanya Covid-19 ini beberapa sektor merasakan dampaknya. Semua sektor jadi lebih memanfaatkan media digital untuk tetap terus beroperasi di situasi yang sulit ini.

Seperti yang kita tahu media sosial sudah menjadi kebutuhan primer bagi manusia. Namun tentu saja hal ini menimbulkan dampak positif dan negatif bagi pengguna media sosial. Dengan adanya media sosial pekerjaan manusia menjadi lebih mudah, akan tetapi jika kita menggunakan media sosial berlebihan sehingga melupakan kewajiban kita sebagai masyarakat sosial.

Sekarang ini anak-anak pun sudah paham dengan media sosial bahkan Sebagian dari mereka memiliki akun media sosial seperti facebook ataupun Instagram yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Terlebih selama pandemi ini anak-anak jadi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget yang kemungkinan besar aktif di media sosial. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun seperti itu, entah tuntutan dari pekerjaan atau hanya mengisi waktu luang.

Media sosial pun memiliki dampak positif dan negatif, pemerintah sendiri menginginkan masyarakat memanfaatkan media sosial untuk hal-hal yang produktif yang mendorong kreativitas sehingga bisa menghasilkan suatu hal yang bermanfaat untuk negara maupun untuk pribadi. Media sosial sendiri pun menjadi wadah untuk unjuk diri, masyarakat terkadang lebih percaya diri untuk tampil di media sosial dibandingkan di kehidupan nyata.

Selain itu, media sosial juga menjadi sarana untuk mengembangkan bisnis, di situasi seperti saat ini perusahaan mengalami sedikit kemunduran, bahkan banyak perusahaan yang berhenti beroperasi yang menyebabkan pegawai berhenti bekerja. Dengan memanfaatkan media sosial masyarakat hanya perlu modal sedikit dan paham untuk memasarkan produk di media sosial. Dan bisa juga bekerja di rumah tanpa harus repot pergi ke kantor. Disamping dampak positif, tentunya ada dampak negatifnya.

Dampak negatif nya menjadi kecanduan media sosial bisa juga dibilang media sosial bisa menjadi racun dalam kehidupan manusia. Dalam film dokumenter The Social Dilemma menggambarkan betapa menyeramkannya media sosial bekerja dalam kehidupan manusia. Banyak masyarakat yang merasa relavan dengan permasalahan yang diangkat dalam film dokumnter tersebut.

Dalam film dokumenter itu, kita diperlihatkan aktivitas yang kita lakukan di internet terekam, diawasi dan diukur oleh sistem yang telah dirancang. Sehingga kita tanpa sadar sering kali menemukan konten di media sosial sesuai dengan apa yang kita suka. Dari film dokumenter itu, kita sudah diberi gambaran bagaimana internet mengontrol kehidupan kita. Kalau kita tidak berhati-hati kita bisa saja ada didalam situasi yang bahaya.

Menurut saya sendiri, media sosial saat ini menjadi wadah untuk kita unjuk diri, sebagai saran juga untuk berbisnis, menyalurkan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Terlebih di masa pandemi seperti ini media sosial sudah seperti teman kita yang setiap hari menemani kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Tapi kalau kita tidak membatasi aktivitas kita dengan media sosial, kita akan terjerumus dengan kejahatan di media sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun