Jakarta sebagai kota besar memiliki ragam permasalahan yang seolah tak pernah selesai. Diantara megahnya bangunan-bangunan bertingkat dan gedung-gedung pencakar langit, terdapat sebuah kawasan  yang seringkali dipandang sebelah mata, bahkan mungkin tak ada. Diantara gunungan sampah dan kuburan Cina, sebuah wilayah yang terletak dibelakang sebuah mall besar di kawasan Jakarta Selatan bernama Kampung Cahaya, menjadi satu dari sekian banyak wilayah yang ditinggali para pemulung dan penduduk yang masih hidup dalam kemiskinan dan keterbatasan fasilitas, termasuk kesempatan memperoleh pendidikan yang layak bagi anak usia sekolah.
Kehidupan di Kampung Cahaya memiliki banyak persoalan, termasuk diantaranya adalah rendahnya motivasi anak-anak usia sekolah disekitar  serta minimnya kemampuan literasi, baik dalam hal membaca dan menulis huruf latin atau pun membaca Al Qur'an dan menulis huruf Hijaiyyah.
Peningkatan motivasi siswa usia sekolah dasar dan upaya membangun budaya literasi anak merupakan program Pemberdayaan Masyarakat Wilayah Binaan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) yang menjadi wadah bagi segenap sivitas akademika UAI dalam melaksanakan salah satu fungsi tri darma, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Program Pemberdayaan Masyarakat Wilayah Binaan merupakan hibah pendanaan dari  Grant Lembaga Penelitian Inovasi dan Pengabdian Masyarakat (LPIPM)  Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) 2024.
Tim pelaksana kegiatan adalah dosen lintas prodi, yaitu dosen program studi Bahasa Arab, Psikologi, dan Magister Linguistik Terapan yang dibantu oleh Mahasiswa dari prodi Psikologi. Mitra dalam program ini adalah Yayasan Obama Indonesia (YOI School) yang berlokasi di Kampung Cahaya, Setiabudi Jakarta Selatan.
Peserta program adalah siswa Sekolah Dasar kelas 3-6 yang mengikuti kegiatan literasi, membaca Alquran dan menulis huruf Hijaiyah, dan pendampingan kelas Motvasi yang berlangsung selama 12 pertemuan tatap muka.Â