Mohon tunggu...
Siti Nursyamsiah
Siti Nursyamsiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN TIM II UNDIP 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Zimzalabim, Mahasiswa Undip Sulap Minyak Jelantah Menjadi Sabun Ramah Lingkungan

2 Agustus 2021   09:30 Diperbarui: 2 Agustus 2021   09:36 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangerang Selatan (02/08) -- Sejak tanggal 30 Juni 2021,  Universitas Diponegoro menerjunkan Mahasiswa KKN Tim II Tahun 2020/2021 untuk berkontribusi ke masyarakat. Kuliah Kerja Nyata pada tahun ini dilakukan di tempat tinggal masing -- masing mahasiswa atau disebut dengan KKN Pulang Kampung. Seperti yang dilakukan Siti Nursyamsiah, mahasiswa jurusan Kimia Fakultas Sains dan Matematika UNDIP yang menjalankan program KKN di Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Semarang.

Pada kegiatan KKN kali ini, Siti melakukan sosialisasi dan demo program kedua, 'Pemberdayaan Masyarakat Dengan Edukasi Magic Science tentang Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci'. Program ini disusun guna meningkatkan nilai SDG's (Sustainable Development Goals)'. Tagline yang diambil dari kegiatan ini berupa Sabun Ramah Lingkungan yang merupakan seruan agar pemberdayaan ini tersampaikan dengan baik dan kreatif.

Dalam program kedua ini dilakukannya pendalaman materi kekimiaan dan literatur dalam bahan-bahan dasar yang terdapat dalam sabun batang. Sosialisasi terhadap warga RT 005 Gria Jakarta, Keluarahan Pamulang Barat dilakukan dengan membagikan video pembuatan 'Sabun Ramah Lingkungan' via group whatsapp RT 005 Gria Jakarta serta membagikan leaflet dan produk dengan metode door to door. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerumunan, sesuai dengan protocol kesehatan yang sudah ditetapkan.

dokpri
dokpri

Minggu (25/7) Sosialisasi bersama rekan KKN, dalam pembuatan Sabun Ramah Lingkungan dan pembagian hasil karya sabun kepada masyarakat RT 05

Dengan berkutat penuh pada nilai SDG's, pembuatan sabun ramah lingkungan ini berkedudukan pada poin 7 yaitu Affordable and Clean Energy yang dimana dengan adanya kegiatan ini dapat menanamkan kimia hijau kepada masyarakat setempat dalam artian untuk memberikan pemahan agar dapat mencegah pencemaran lingkungan yang salah satunya disebabkan oleh minyak jelantah.

"Pembuatan sabun ramah lingkungan cukup mudah untuk dilakukan di rumah masing -- masing serta bahannyapun mudah dan murah didapat. Saya hanya memerlukan modal Rp 40.000,- saja sudah bisa menghasilkan 25 sabun batang ukuran kecil yang bisa digunakan untuk mencuci", ujar Siti Nursyamsiah

Selain dari poin 7 yang diajukan kegiatan ini juga mencolek adanya poin 4 dari 17 poin SDG's yaitu Quality Education yang dimana dalam kegiatan ini tidak hanya mengenalkan nilai ekonomis dan ergonomis, namun juga melakukan pengetahuan kimia sederhana terhadap masyarakat. Sabun ramah lingkungan memiliki bahan  dasar minyak jelantah dan soda api atau NaOH (natrium hidroksida) yang mengeras menjadi sabun batang yang dapat mengangkat kotoran. Selain itu juga ada pewangian (minyak esens) untuk memberikan wangi pada sabun. Penggunaan pewangi pada sabun ini kondisional tergantung kesukaan masing-masing. Bahan-bahan tersebut bisa disulap oleh warga setempat menjadi sebuah sabun cuci yang ramah lingkungan.

dokpri
dokpri

Minggu (25/7) Hasil karya Sabun Ramah Lingkungan yang akan dibagikan oleh mahasiswa KKN UNDIP

Dalam kegiatan pemberdayaan mengharapkan adanya perilaku mandiri pada masyarakat agar memiliki nilai yang berkelanjutan untuk keberlangsungan hidup yang sejahtera, serta tidak menutup kemungkinan dilakukan berbagi ilmu kepada sekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun