Yang Lebih Mahal dari Uang dan Tidak Bisa Terulang: Waktu dan Kebersamaan

Sudah setahun lebih kita menjalani aktivitas selama pandemi. Musibah yang dialami selama ini sudah sangat memberikan pembelajaran bagi seluruh dunia begitu penting waktu dan kebersamaan. 

Begitu berkurangnya waktu kebersamaan dengan sanak saudara. Kita lebih banyak menghabiskan waktu dirumah saja. Namun sudah menjadi kebiasaan jika kita di rumah. Setiap tahun kita selalu meluangkan waktu dengan berkumpul untuk melepas kangen.

Kebersamaan menjadi pengingat betapa penting hidup bersama-sama. Ketika kebersamaan terjalin maka kisah kasih salig bertukar antara satu orang dengan yang lainnya. 

Saling bertukar pengalaman hidup akan sangat berarti ketika kita menghadapi suatu permasalahan. Suatu kebersamaan bisa dilakukan dengan keluarga,sahabat,teman,sampai kekaasih pun juga bisa.

Dengan bergitu,kita dapat menghargai waktu agar tidak terbuang sia-sia hingga kita menyesal. Jangan sampai kita menyesal karena lebih mementingkan kesibukan dunia menjadi alasan untuk tidak berkumpul bersama mereka. 

Kebersamaan menjadi wujud kita bersyukur akan kehadirannya. Kehadiran orang tersayang mungkin saat ini masih sulit untuk bertemu karena keadaan yang  tidak memungkinkan.

Jika merasa sangat  sulit untuk bertemu,kita dapat mengungkapkan segala keluh kesah melalui virtual agar dapat saling merindu lebih dalam. Meskipun sungguh sederhana namun bermakna. 

Apalagi ketika kita sudah kehilangan seorang yang tersayang seperti kakek nenek. Maka kita menjadi sangat menyesal mengapa waktu itu tidak melangkan waktu dengan mereka yang hanya menyibukkan diri dengan pekerjaan.

Jangan menyesali yang sudah terjadi,namun wujudkan kebersamaan dengan orang-orang sekitar kita agar kita tidak menyesal kemudian. Sayangi mereka dengan penuh ketulusan yang ikhlas. 

Karena suatu waktu dan kebersamaan tidak bisa dibeli dengan uang apalagi dapat terulang.

Siti Nuronniah PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan