Mohon tunggu...
Siti Nuronniah
Siti Nuronniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bangkitnya Wisata Budaya di Masa Pandemi

19 April 2021   16:32 Diperbarui: 20 April 2021   22:18 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ikut serta dalam mempromosikan potensi wisata budaya yang ada di Kota Yogyakarta. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan pariwisata di masa pandemi Covid-19. Dalam setahun terakhir,wisata budaya di masa pandemi seperti ini mulai tidak diminati oleh masyarakat. Masyarakat seperti enggan untuk berwisata. 

Dampak dari adanya Wabah Covid-19 yang menjalar hampir ke seluruh penjuru dunia adalah menghancurkan sektor perekonomian. Salah satunya yaitu sektor Pariwisata. Kota Yogyakarta terus berupaya untuk dapat menanggulangi Covid-19 dengan dukungan dari berbagai pihak baik itu Pemerintah,Industri pariwisata serta masyarakat. Salah satu tempat wisata yang kerap dikunjungi oleh wisatawan adalah wisata budaya.

Wisata budaya merupakan jenis kegiatan pariwisata yang dikembangkan oleh suatu daerah dengan tujuan untuk mengandalkan kekayaan wisata berupa objek dan daya tarik wisatawan budaya. Pariwisata budaya mengambarkan perjalanan wisata berdasarkan keinginan menambah wawasan dan pengalaman dengan mengunjungi objek wisata yang khas dan unik. Selain itu,wisatawan dapat mengetahui adat istiadat,kebiasaan,dan warisan budaya lainnya di daerah tersebut.

Secara garis besar,wisata budaya yang diprediksi akan ramai dikunjungi wisatawan pasca pandemi ternyata tidak ada perubahan. Maka Pemerintahan Daerah setempat segera melakukan aksi untuk menghidupkan kembali sektor wisata. Di antaranya Candi Prambanan dan Kraton Yogyakarta.

Di tempat wisata ini, akan diperketat Protokol kesehatan seperti memakai masker,cuci tangan, dan jaga jarak bagi semua wisatawan. Pemandu wisata di Candi Prambanan misalnya, mereka bertugas berkomunikasi dengan wisatawan,maka harus melaksanakan protokoler kesehatan dengan baik dan mengingatkan wisatawan agar selalu mentaati protokoler kesehatan. Demikian pula di Kraton Yogyakarta, para Abdi Dalem yang mengenakan busana Pranakan yang dilengkapi dengan masker merupakan hal yang baru akan mempunyai nilai tambah tersendiri.

Tempat wisata budaya lainnya seperti Malioboro,Pasar Beringharjo dan wisata kerajinan dan kesenian tradisional yang unik akan menarik bagi wisatawan. Tempat wisata tersebut diprediksi akan ada peningkatan pengunjung. Pengelola menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi wisatawan agar terhindar dari ancaman Covid-19. Dengan pelayanan wisatawan yang prima yang  tercermin dalam Sapta Pesona (Aman,Tertib, Bersih, Sejuk,Indah,Ramah tamah dan Kenangan) serta protokoler kesehatan yang baik,maka wisatawan akan tertarik untuk mengunjungi destinasi wisata budaya di Yogyakarta sehingga sektor pariwisata akan kembali normal seperti sedia kala.

“Setidaknya ada tahapan yang akan dilakukan sebagai strategi dalam penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya adalah program Jogja untuk Jogja. Ini sebagai upaya kebangkitan,” kata ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi. Dalam tahapan Jogja untuk Jogja di bidang pariwisata,Pemerintah Kota Yogyakarta berencana membuka secara terbatas sejumlah tempat wisata. Misalnya di Taman Pintar atau di museum.

Potensi wisata budaya yang terdapat di Yogyakarta sangatlah banyak dan beragam. Berbagai atraksi budaya yang ditampilkan mencirikan adat istiadat masyarakat Yogyakarta yang kental dengan nilai-nilai kearifan lokal yang bersumber dari para leluhur. Seperti di Candi Prambanan yang dikelola oleh PT. TWC. Sebagai komplek candi Hindu terbesar di Indonesia,wisatawan tidak hanya memperoleh pengetahuan sejarah yang ada di Candi Prambanan, namun wisatawan akan menikmati pertunjukan Sendratari Ramayan Prambanan di malam hari. Potensi besar itulah dapat menjadi pionir kebangkitan wisata budaya selama masa pandemi Covid-19 menjelang adaptasi kebiasaan baru.

Startegi yang dapat dilakukan dalam upaya membangkitkan wisata budaya seperti: meningkatkan promosi wisata.  Khususnya produk wisata yang berbasis budaya dengan cara bekerja sama dengan pihak travel agent,lembaga pendidikan,maupun promosi di media sosial seperti instagram,facebook,dan youtube. Berbagai pengembangan aksesibilitas yang memudahkan wisatawan menuju lokasi wisata dan fasilitas pariwisata yang menunjang kegiatan pariwisata seperti pemanfaatan balkondes. Pengelolaan wisata budaya yang baik dapat mendorong wisatawan tertarik mengunjungi kawasan situs budaya yang ada. Pariwisata berbasis budaya inilah yang justru dapat menjadi kekuatan sosial untuk meningkatkan pemaham lintas budaya yang memperkuat semangat kebangsaan.

Siti Nuronniah PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun