Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Impian Harus Ada Pengendalinya!

8 Mei 2019   10:27 Diperbarui: 8 Mei 2019   10:49 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Target menurut KBBI merupakan sasaran atau batas ketentuan yang telah ditetapkan untuk dicapai. Sasaran hampir serupa dengan tujuan yang digunakan sebagai arah, namun sasaran terbagi dalam langkah-langkah kecil yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu demi mencapai tujuan. Target berhubungan erat dengan yang namanya tujuan dan impian. Dimana tujuan butuh perencanaan dan kejelasan, sedangkan impian cenderung bebas. Yang terpenting adalah bagaimana menghargai kerja keras dari keringat kita sendiri dalam setiap proses untuk mencapai tujuan.

Target muncul dari keinginan individu. Perlu adanya kontrol diri dengan fokus pada tujuan yang utama dan nggak cepat puas. Target yang baik memiliki spesifikasi, seperti :

1. Bersifat spesifik

Misalnya saya ingin menjadi orang yang terkenal. Terkenal disini memiliki banyak dimensi, sehingga perlu adanya spesifikasi dalam hal apa kita ingin dikenal, seperti menjadi artis, pengusaha, dosen dan lain sebagainya. Ketika sudah ada spesifikasi kita akan mengerti cara mana yang tepat untuk mewujudkannya. Semangat kita juga tidak terpecah-pecah dan bisa fokus.

2.  Terukur dan memiliki batas waktu

            Hal ini bertujuan agar kita mengetahui proggres pencapaian kita untuk efisiensi waktu. Contoh misalnya penulis akan menghafal juz 30. Kita harus menambahkan kata-kata yang menunjukkan target kita terukur, seperti mengahafal juz 30 dalam sebulan, menghafal juz 30 dengan artinya, dan lain sebagainya. Hal ini agar kita lebih menghargai waktu untuk digunakan pada kegiatan yang lain.

3. Inspiratif (semangat dan antusias dan membuatmu bangun di sepertiga malam)

            Dengan adanya peran orang lain yang memiliki misi yang sama dengan kita akan membuat kita bertanya-tanya mengenai usaha apa yang diakukannya. Hal ini akan menambah semangat agar kita lebih cepat mencapainya. Mata kita akan dua kali kerja, kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, badan yang akan sedikit untuk hanya istirahat. Itu merupakan mimpi yang memiliki antusia atau semangat tinggi dalam sanubari kita. Terlihat jelas pada action kita.

Target juga memiliki aspek yang seimbang (career, health, relationships / family, personal growth, fun/leisure, finances, spiritual)

Ruang lingkup target berorientasi pada masa depan, dimana perlu adanya perencanaan masa depan, yang meliputi apa yang kau inginkan, yang seperti apa, selalu berdoa; pengaturan masa depan dengan memikirkan cara, kendala, dan tindakan ketika meleset dari perkiraan kita; pelaksanaan masa depan berorientasi pada perencanaan kita sebelumnya agar harapan baik bisa terkabulkan, dan terakhir pemantauan masa depan sebagai proses evaluasi atau pembenahan.

            Hal-hal kecil yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang yang sebenarnya juga bisa memicu antusias target kita adalah menuliskan semua keinginan kita dalam sebuah kertas dan mencoretnya ketika satu persatu sudah terlaksana. Jangan lupa untuk menikmati setiap proses, belajarlah dari kesalahan.

            Buatlah skala prioritas agar kita tidak kebingungan untuk mengerjakan yang mana dahulu. Tetap fokus & selalu action untuk mencapai produktifitas tinggi.

Target dibuat karena adanya sebuah keinginan, impian, cita-cita, dan ambisi. Setiap orang pasti memiliki impian. Dan untuk menjadi pemimpi tak perlu ijazah sekolah atau kuliah, dan juga tak perlu menjawab segudang pertanyaan atau uang banyak. Tapi menjadi seorang pemimpi butuh keberanian.

Target dibuat untuk dilaksanakan dan impian dibuat untuk menjadi kenyataan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun