Mohon tunggu...
Siti Nurhalisah
Siti Nurhalisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siti Nurhalisah

Mahasiswi Ilmu Komunikasi yang berkonsentrasi dibidang Broadcasting, Universitas Serang Raya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Etika Saat Berkata

9 Mei 2022   10:45 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:48 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini, kebanyakan para pengguna media sosial yang tidak bisa menjaga perkataannya. Tidak hanya di media sosial, dalam kehidupan sehari-hari pun terdapat disekitar kita yang tidak pernah tertinggal dengan kata-kata yang kasar atau kotor. 

Entah dengan teman sebayanya, senior maupun junior yang dekat dengan kita. Begitu pula dengan orang yang lebih tua diantara kita, kita harus bisa menjaga kata-kata dengan etika yang baik dan sopan. Karena seseorang akan senang apabila dihormati.

Dalam berbicara juga, kita tidak hanya harus menjaga kata-kata tetapi juga etikanya. Etika berbicara disosial media, didepan umum, dengan teman sebaya, maupun dengan orang yang lebih tua. 

Berbicara yang sopan dan tidak mengeluarkan kata kotor itu sungguh luar biasa yang bisa dinilai dengan baik oleh semua orang, karena beberapa generasi saat ini kebanyakan orang mengikuti trending yang sedang berlangsung. Jika tidak mengucapkan kata-kata yang tidak sopan dan kotor itu akan menjadi sebuah kekurangan dalam sebuah obrolan.

Ketika memberikan sebuah hadiah kecil-kecilan pada seseorang, kita harus memberikan dengan cara yang benar baik etika, sopan santun dan kata-katanya. Ketika kita memberian hadiah dengan bahasa atau kata yang kotor, tidak sopan itu akan menggambarkan bahwa kta tidak ikhlas dalam memberikannya. 

Belum lagi jika kita memberikannya dengan cara melempar sambil berkata kasar, seseorang tersebut akan merasa tersinggung dengan cara kita memberikannya. Ada baiknya dengan cara yang sopan dengan kata yang baik, maka itu akan memperlihatkan etika yang baik untuk sekitar juga.

Kebanyakan generasi saat ini menggunakan media sosial yang salah, bisa jadi karena kurangnya pengawasan orang tua pada anak dibawah 18 tahun. Bahkan saat ini terdapat juga para orangtua yang dahulunya 'gaptek' dalam pemakaian gadget tetapi sekarang sudah menjadi hal yang lumrah dikalangan orang tua lebih tepatnya ibu-ibu. 

Beberapa dari orangtua juga menggunakan media sosial tidak dengan menggunakan etika yang sopan, entah mengomentari postingan para influencer yang tidak mereka sukai, atau berkomentar dengan dalih menasehati. Padahal ada baiknya etika dalam Islam yang menyebutkan bahwa "lebih baik menasehati dengan cara tatap muka atau empat mata, ketimbang dihadapan orang banyak".

Kata sindiran juga bisa membuat seseorang tersinggung jika kita adalah orang yang peka atau paham dalam segala keadaan. Karena kata yang diucapkan saat berkomunikasi itu mengandung arti baik atau buruknya kita dalam berperilaku di keseharian kita. 

Maka saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau jika kita ingin dihormati maka berbicaralah yang sopan dan beretika, hindari perkataan yang kotor dan tidak sopan.

Terlihat baik atau tidaknya seseorang bisa dilihat dari sikap sopan santunnya, kata-kata yang sering diucapakan oleh lisannya memperlihatkannya. Misalnya, banyak saat ini orang yang jika berbicara dengan temannya menggunakan bahasa yang kasar dan kotor dan itu bisa dipandang sebelah mata (salah paham) oleh orang-orang karena kata-katanya yang kasar dan kotor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun