Mohon tunggu...
Siti Nur Banin
Siti Nur Banin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rajin beli buku, donlotin buku, minjam buku tidak dikembalikan, minta ditraktir buku... Tapi malas Membaca :(

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Susahnya Berbuat Baik di Masyarakat Indonesia

4 Maret 2016   17:26 Diperbarui: 4 Maret 2016   17:38 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                

                Jujur, saat ini saya sedang nelongso banget lah. Saya punya suami penyandang difabel (low vision) yang mata pencahariannya dari hasil pelihara ayam. Maklum, meskipun dia kuliah bertahun-tahun di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri, kelemahannya membuatnya gak bisa nglamar kerja jadi pegawai. Walhasil, ya ternak ayam itulah yang dia bisa. Tapi saya nelongso bangetnya bukan masalah ini.

                Jadi begini, sebelum mengalami ablasio retina (Syaraf mata lepas), suami saya adalah seorang atlet catur. Setelah dia menjalani operasi berkali-kali di RS Undaan Surabaya, dia memutuskan untuk pension dari dunia per-atletan. Dengan menggunakan sisa penglihatannya yang sangat pas-pasan, dia mencoba menjadi pelatih Ekstra Catur di sekolah-sekolah. Maklum, namanya sudah cinta, dia susah move on dari dunia percaturan. Nah, dari sinilah kenelongsoan saya bermula!

                Ceritanya, suami saya ini tipe-tipe pelatih genre hobi, bukan genre komersil. Dia kelewat jatuh cinta sama ajar-mengajar catur, sekaligus, dia berambisi sekali untuk bisa melahirkan atlet-atlet cilik di daerah Bojonegoro (Faktanya, sampai saat ini suami saya berhasil melahirkan atlet-atlet bertaraf Provinsi, dengan catatan atlet tersebut murni temuan, bukan proses melanjutkan atau keturunan keluarga atlet). Suatu kali saat suami saya melamar untuk mengajar ekstra, dia juga menjelaskan bahwa dia membuka les catur GRATIS di rumahnya setiap hari Minggu. Dan bisa ditebak!!!!

                Fakta Pertama,,

Suami saya diterima ngajar ekstra dan digaji setiap bulan sekaligus murid-murid sekolah tersebut disarankan oleh gurunya untuk mengikuti les gratis. (Ini adalah fakta paling menggembirakan sepanjang hidup, ada 3 sekolah yang memberlakukan sistem ini)

                Fakta Kedua,,

Suami saya diterima ngajar ekstra. Sekitar dua bulan kemudian, suami saya mendapat pemberitahuan bahwa untuk sementara Ekstra Catur libur, sedang les caturnya yang GRATIS itu, tetap jalan. Dan pada akhirnya, ternyata Ekstra Caturnya gak jadi libur sementara alias libur selamanya. Dan, les GRATISnya itu, jalan selamanya (Subhanallah)

                Fakta Ketiga,,

Suami saya dijanjikan untuk mengajar ekstra di sekolah A, sementara, murid-murid si sekolah A diboyong ikut les GRATIS. Dan, setelah saya menjadi saksi murid-muridnya si sekolah A itu mendapat juara 1 dan 3 besar sekaligus di tingkat kabupaten, suami saya tak pernah dipanggil untuk mengajar Ekstra di sekolah. Hanya kadang-kadang di SMS bahwa mereka mau nitip muridnya buat les catur GRATIS!!!!

                Fakta Keempat,,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun