Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muthiah Alhasany, Salah Satu Wanita yang Menginspirasi

30 April 2020   05:59 Diperbarui: 30 April 2020   06:27 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dompet Kulit dari Turki: Sumber Foto: Muthiah Alhasany

Muthiah Alhasany, dengan sosok yang satu ini, aku tak begitu mengenalnya meskipun sama-sama menjadi anggota grup WhastApp yang beranggotakan puluham Kompasianer. Karena beliau jarang muncul di grup. 

Tiba-tiba pada tanggal 18 April lalu, beliau share link tulisannya di Kompasiana, sebuah event menulis yang bertajuk "Ikuti, Give Away 10 Tahun Saya di Kompasiana".

Aku baca tulisannya dan aku tak begitu tertarik ikut,  karena memang beliau masih sangat asing buatku. Bagaimana aku bisa menulis tentang seseorang yang tidak begitu aku kenal?

Makanya tawaran itu aku cuekin, bukan berarti aku tak menghargainya, karena memang tak ada bahan sedikitpun tentang kehidupan pribadi beliau untuk aku tuliskan.

Sampai pada tanggal 27 April, saat salah satu teman di grup WhastApp, mengeshare link tulisan tentang Ramadhan, Mbak Muthiah memberikan komentar yang bagiku sangat mengejutkan dan membuatku tahu sosok beliau.

Tulisan yang dikomentari Mbak Muthiah tersebut, mengungkapkan bahwa penulisnya merasa malu dan merasa sangat kurang dalam membaca kitab suci, padahal untuk membaca ribuan artikel tidak ada kendala.

Ia merasa terlalu larut dalam urusan dunia hingga lupa baca Kalam Ilahi. Dalam ramadhan ini, ia mempunyai target untuk mengkhatamkan Al-Qur'an dengan memberikan tips mengkhatamkan Al-Qur'an ala dia.

Sekonyong-konyong  Mbak Muthiah melontarkan komentarnya, " Kalau kita memang niat, tak ada alasan untuk tidak membaca Al-Qur'an, bahkan ketika saya traveling, tetap sempat membaca Al-Qur'an" .

Dari situ aku berkesimpulan, Mbak Muthiah adalah seorang Muslim yang taat dan konsisten dengan agama yang dipeluknya. Mengingat beliau adalah orang yang sangat sibuk.

Ketua sebuah komunitas menulis, pengamat politik, sering mengadakan perjalanan luar kota bahkan Luar Negeri, dan salah satu negara yang agaknya menjadi negara favorit beliau adalah Negara Turki. Sebuah negara dengan latar belakang budaya yang sangat fenomenal.

Kesibukan beliau tersebut tentunya membutuhkan cara yang tepat untuk menyiasatinya, cara membagi waktunya. Antara pekerjaan, hobby dan kewajiban terhadap keluarganya, pun kewajiban terhadap Tuhannya. Dan Mbak Muthiah mampu melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun