Berwisata ke Kawah Putih yang Mempesona

Wekend ini rombongan keluarga besar sekolah kami melaksanakan wisata ke Bandung dengan dua tujuan wisata utama, yaitu Situ Patenggang dan Kawah Putih. 

Kegiatan ini dilaksanakan di hari Sabtu dan Minggu, 10-11 September 2022. Kami berangkat dari sekolah hari Sabtu, jam 06.30 pagi. Perjalanan dilakukan menggunakan bus dengan kapasitas 59 kursi. Perjalanan Jakarta-Bandung ternyata cukup lama, sekitar 5 jam. 

Kami sampai di rumah makan di kawasan Ciwidey pada jam 12 siang, lalu lanjut ke objek wisata Situ Patenggang. Situ Patenggang adalah kawasan wisata alam berupa danau yang terletak di daerah Ciwidey, Bandung. HTM di Situ Patenggang yaitu Rp 25.000,00. 

Dari pantauan kami, di danau Situ Patenggang disediakan fasilitas naik perahu dengan biaya Rp 30.000,00/orang per putaran. Disana juga ada Jembatan Phinisi yang sangat cocok digunakan untuk berswafoto. Namun sayang, saat di Situ Patenggang, hujan mengguyur dengan deras sehingga kami tidak bisa turun dan menikmati keindahan pemandangan alam di sana.

Karena hujan yang cukup deras dan diprediksi akan awet, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke objek wisata tujuan kedua, yaitu Kawah Putih yang masih terletak di kawasan Ciwidey dan tidak terlalu jauh dengan lokasi Situ Patenggang. 

Kebetulan saat sampai di lokasi kedua, hujan sudah reda, jadi kami bisa menikmati keindahan kawah belerang dengan balutan kabut putih yang mempesona. 

Saat masuk ke kawasan wisata Kawah Putih, setelah memarkirkan bus di parkiran, kita langsung ditawari buah strawberi yang merah dan segar oleh para pedagang oleh-oleh. Harga strawberi di Kawah Putih ternyata lebih murah daripada di Situ Patenggang. Selanjutnya kita harus membeli tiket masuk seharga Rp 28.000,00 per orang. Harga ini sudah termasuk biaya naik angkot menuju ke titik Kawah Putih di bagian atas. 

Setelah membeli tiket masuk, kita akan diarahkan ke antrian angkot yang akan membawa kita ke kawasan kawah yang ada di atas.

Jarak dari parkiran ke titik kawah cukup jauh, sekitar 5 km dengan kondisi jalan yang naik dan berliku. Kondisi kanan kiri berupa hutan hujan tropis yang lebat. Saat naik angkot saya sempat berbincang dengan pengemudinya, ternyata di hutan sering ada monyet atau babi hutan yang muncul. Kawasan hutan ini berada dibawah naungan perhutani.

Setelah melewati perjalanan yang cukup ekstrem, akhirnya kami sampai di lokasi Kawah Putih yang sesungguhnya. Setelah turun dari angkot, kami masih harus berjalan kurang lebih 100 meter dengan menuruni anak tangga. Setelah sampai di bawah, kita akan disuguhi pemandangan yang indah berupa kawah belerang yang diselimuti kabut putih yang mempesona. 

Banyak fotografer yang menawarkan jasa untuk mengabadikan momen disana, dengan tarif Rp 10.000 per file foto untuk kemudian ditransfer ke HP kita. Kalau ingin dicetak maka biayanya Rp 20.000 per foto per lembar. Menurut saya sih cukup foto dengan HP saja lebih hemat toh hasilnya tak jauh berbeda, asal kita pandai bergaya.