Mohon tunggu...
Siti Masriatul Khoiriah
Siti Masriatul Khoiriah Mohon Tunggu... Guru - masih belajar dengan menambah pengalaman

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Trauma karena Tragedi yang Tidak Di Sengaja

28 September 2020   09:38 Diperbarui: 28 September 2020   09:54 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rangkul anak, sayangi dia/sehatq.com

Setiap orang pasti pernah merasakan rasa trauma tersebut meskipun itu hanya trauma biasa ataupun trauma yang berkepajangan. Makna dari trauma itu sendiri apa sih...?

Trauma adalah dampak emosional akibat kejadian buruk yang di alami, ada beberapa macam trauma yang banyak kali di alami oleh sebagian orang atau anak kecil di atarannya yaitu:

  • Kekerasan dan pelecehan da seksual

Dampak dari tindak kekerasan dan pelecehan seksual itu dapat meninggalkan jejak trauma yang sangat dalam atau susah untuk di lupakan bagi setiap orang yang mengalaminya, terlebih lagi jika yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual itu annak usia dini dalam hal ini dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan emosionalnya.

  • Kekerasan fisik : Kekerasan fisik ini kerap kali terjadi yang akan berdampak buruk pada orang atau anak yang mengalaminya, kekerasa fisik ini sering di lakukan oleh sebagian orang tua tehadap anaknya atau pun suami kepada istri begitu pula sebalikya yang dalam hal itu di saksika atau di tonton sang anak, yang berakibat tesimpan di memori jangka panjang apalagi anak usia dini itu memiliki daya ingat yang sangat kuat, dalam has seperti ini saya sendiri mengalaminya di saat saya masih kecil ya sekitar umur 7-8 tahun lah, mungkin karena saya terlalu nakal apa gimana waktu itu saya juga tidak tahu yang saya ingat saat ini hayala pas waktu kecil saya di pukulin karena sering ke sungai, di siram air di kamar mandi dan mulai dari situ lah saya pernah memiliki fikiran bahwa saya harus bisa keras pada temen-temen saya agar mereka bisa nurut atau takut pada saya itu dulu tidak dengan sekarang J dan masih ada beberapa lagi yang saya ingat sampai saya sudah kuliah saat ini. Dari pegalaman saya yang sepeti itu bisa di simpulkan bahwasanya ingatan atau memori anak itu sagat kuat apa lagi jika ada peristiwa yang menojol da sulit untuk di lupakan dalam memori anak tersebut.
  • Kekerasan emosional : Kekerasa emosnal ini cenderung sering terjadi pada anak usia dini karena anak yang megalami trauma karena terjadinya kekerasan emosional itu akibat oranng tua yang menuntut terlalu keras bahkan tuntutan itu melebihi kemampuan yang di milki oleh sang anak tersebut, akibat yang terjadi yaitu anak mencaji tidak percaya diri, yang takut salah lah, takut di marahin jika tidak sesuai dan masih banyak lagi yang justru berakibat negatif pada perkebangan konsep pemikiran dan diri anak.
  • Kematian orang terdekat: Pegasuh, orang tua, saudara, nenek da oang terdekat lainnya ang meninggal itu dapat menimbulkan rasa kesedihan yang mendalam bagi orang yang di tinggalkan, berkaitan sekali dengan problem emosional teutama bagi orang yag di tinggal. Dan masih banyak lagi macam-macam trauma yang sering di alami di dunia ini, trauma sendiri bukan lah hal yang mudah untuk di lewati oleh anak atau orang yang mengalaminnya.

Ada beberapa cara untuk menghilangkan atau mengurangi raa trauma pada anak yang peru di pahami orang tua atau pengasuhannya. Diantarannya yaitu :

  • Mengajak anak untuk melakukan aktifitas fisik: Kita sebagai orang tua atau pendidik tidak bisa memaksa anak seenaknnya sendiri untuk menghilangkan traumannya, namun kita harus mencoba untuk berperan aktif dalam proses penyembuhannya dengan cara menghabiskan wwaktu bersama untuk mengobrol misalnya, memberikan kenyamanan dan rasa aman kepada anak sehingga anak bisa nyaman untuk menyampaikan atau bercerita apa yang di rasakan oleh sang anak, sekali lagi di tekan kan bahwa jaga sampai memaksa anak jika msih tetap memaksa anak maka rasa trauma yang di alaminya makin betambah sehingga anak bisa menganggap orang tua atau pedidik yang memaksa tadi itu merupakan ancaman baginya.
  • Mengajak anak untuk melakukan aktifitas fisik: Aktifitas fisik itu di percaya membatu membangunkan sistem syaa anak yang terhambat di karenakan terjadinta trauma, selain itu bisa mengajak aak untuk bemain, melihat film atau kartun-kartun dan melakukan emua hal yang bisa membuat anak itu bahagia dan bisa perlahan melupaka apa yang di alaminya sehingga menjadikan dia trauma.
  • Mebantu membagun kembali rasa percaya diri da aman: Anak yag mengalami trauma itu biasanya sulit untuk mempecayai lingkungannya dan merasa selalu ada ancaman baginya dan tidak aman, maka dai itu jadilah pendukung bagi anak biar dia kembali merasa aman dan memberikan pengertia kepada anak bahwa apa yag di fikirka aak tersebut sudah belalu.
  • Dorong anak untuk berbagi apa yang mereka rasakan: Biarkan mereka tau terlebih dahulu tentang perasaan apa yang dia rasakan, sampai dia benar-benar mau bebagi tau cerita apa yag di rasakannya. Sementaa itu bayak juga aak atau remaja yag ungkin emang enggan utnuk bercerita atau membicaran perasaan mereka dengan orang tua, keluarga, kerabat, gur atau orang yag di anggap dekat degannya. Dan msih banyak lagi cara-caa untuk megatasi atau mengobati anak yag mengalai trauma tauma bai yang biaa atapun yang mendala higga larut-larut.

Disini sendiri trauma masa kecil itu cenderung memiliki dampak seumur hidup meskipun dari sebagian anak itu kuat atau sanggup untuk menghadapinya. Jika trauma anak tak segera hilang atau mengganggu kehidupannya sehari-hari, sebaiknya bawa anak Anda ke psikolog atau psikiater yang dapat menangani masalahnya dengan tepat. Jangan lupa untuk selalu menunjukkan perhatian dan kasih sayang Anda pada mereka.

Semoga bermanfaat  dan maaf jika banyak tipo dan kekeliruan Selamat membaca :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun