Mohon tunggu...
Siti Masriatul Khoiriah
Siti Masriatul Khoiriah Mohon Tunggu... Guru - masih belajar dengan menambah pengalaman

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Haruskah Anak Mempunyai Bakat dan Keahlian?

25 September 2020   11:07 Diperbarui: 25 September 2020   11:14 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hakikatnya anak itu terlahir dari keluarga yang berbeda-beda dan keluarga itu merupakan komunitas kecil yang sangat berpegaruh kepada anak, begitu juga dengan bakat dan keahlian anak pasti semua berbeda, potensi yang besar di setiap anak itu dapat di kembangkan jika distimulasi dengan baik sehingga bakat dan keahlian yang di miliki anak itu semakin meningkat, untuk menstimulasi anak itu sendiri harus memilih cara yang tepat dan jika memilihnya degan tepat maka hasilnya aka lebih baik di bandingka denga anak yang tidak mendapat stimulasi yang benar.

Stimulasi disini itu sendiri adalah sebuah rangsangan untuk anak seperti memberi kesempata anak untuk bermain, memfasilitasi sang anak buat belajar atau memberikan materi pada anak yang menarik, dengan hal itu dapat memicu anak untuk belajar atau mengelolah pelajaran. Nah utuk dapat menstiulasi anak terlebih dahulu orang tua maupun guru harus  mengetahui potensi anak tesebut.

Anak berbakat itu biasanya di identifikasikan sebagai anak yang memiliki kemampuan persepsi dan sentivitas lebih tinggi dari anak yang lainnya, kita sebagai guru atau orang tua harus mengenal lebih dekat dan banyak tentang bakat yang di miliki anak  tidak hanya memandang dengan satu era saja seperti seni,musik,bahasa dan ilmu pengetahuan lainya.

Ada salah satu cerita sedikit tentang anak berbakat Ben Hellerstein:

Ben Hellerstein ini merupakan salah satu anak yang berbakat, dia mulai membaca buku dan mengingat berbagai fakta di usianya yang masih 4 tahun, di siu ibunya menyesal karena dia terlambat mengenali bakat anaknya tesebut ibunya berkata "jika saya mengenali baka Ben mulai sejak ddini mungkin dia bisa mendapatkan petolongan sejak dini dan dia tidak perlu melewatkan tahun pertamannya dengan cara-cara yag tidak tepat, dan untung saya akhirnya menyadari apa yang seharusnya saya lakukan"

Dengan cerita di atas untuk mengenali bakat anak itu bukanlah untuk menyombongkan diri melainkan unuk memberikan pendidikan yang terbaik buat anak dan sesuai dengan apa yang di butuhkan oleh anak.

  • Mengenal bakat anak

Bakat itu pada umumnya dapat di artikan sebagau kemampuan bawaan dari diri sendiri sebagai potensi yang perlu di kembangkan dan di latih  agar terwujud apa yang di inginkan dan bakat merupakan kulitas yang di miliki oleh semua orang dalam tingkat yang berbeda beda , berbeda lagi dengan kemampuan jika kemampuan itu merupakan hasil dariawal yag tidak bisa dan di  latihan atau  latihan agar bisa tecapai yag di maksut  bukan asli dari diri sendiri seperti bakat. Pengembagan bakat seperti seni itu tentu di turunkan melalui pendidikan yang di laluinya baik dari pendidikan formal maupun informal.Mengembangkan bakat dan minat anak itu sendiri bertujuan agar anak bisa belajar di bidang yang dia minati dan sesuai denan kemampuan yang di miliki oleh sang anak tersebut, setiap orang tua pastinya enginginkan anaknya utuk menjadi kreatif dan setiap orang itu pada hakikatya memiliki potensi untuk menjadi kreatif naun yang menjadi masalah itu sampai sejau mana potensi yang dapat di asa pada diri anak oleh orang tua atau gurunya,berikut ini faktor-faktor yang dapat mengenali bakat aak sejak dini:

  • Emosi anak berbakat itu sagat sensitif: Anak yang berbakat itu kerap kai mendapat keritikan atau berbagai koentar dari orang lain, sehingga dia itu mulai merasa membenci dirinya sendiri atau pun dia beranggapan jika baya orang yang tidak suka pada dirinya, berbagai komentar ataupun sikap yang di berikan orang lain untuk anak tersebut itu seperti biasa saja namun lain dari padanga si anak da hal ini pun dapat merusak emosi yang di miliki ana tersebut.
  • Befikir seperti orang dewasa tetati juga bertingkah sepeti anak kecil: Untuk mengenali bakat anak bisa dilihat dari perkembanganya terlebih dahulu, perkembangan anak yang berbakat itu biasanya tidak seimbang antara skill dan kemampuanya, terkadang cara dia berfikir itu biasanya sama seperti orang dewasa, tetapi dia belum mampu menghadapi masalah orang dewasa karena kemampuan bersosialisasinya dan emosinya belum benar-benar matang. Jika anak besikap sepeti anak dewasa jangan lah sampai menghukumnya karena anak bertingkah sepeti itu karena mereka memang belum dewasa dan dia tetaplah anak kecil yang perlu di perlakuka dengan lembut.
  • Membesarkan anak berbakat tidak muda: Masalah pekembangan yang tidak sesuai atau tidak seimbang akan mengakibatkan banyak kendala, selain  itu masyarakat juga hanya aka melihat stereotyoe aak berbakat. Dengan adanya sikap seperti ini orang tua tidak mendapat dukungan dibanding denga orag tua lain ketika mereka membutuhkan.
  • Berbakat tidak bearti sempurna: Biarpun seorang anak itu berbakat bukan berarti jika berbakat itu dia sempurna, karena mereka juga manusia biasa seperti yang lain, haya karena mereka memiliki bakat.
  • Berbakat tidak berarti selalu pendapat nilai bagus: Tidak semua anak yang memiliki bakat itu harus mendapat nilai yang bagus di sekolah, jika berhubungan dengan emosi anak yang berbakat itu sangatlah sensitif dan tingkat intelejensinya di atas rata-rata karena anak berbakat itusering kali mengalami ketakutan,kecemasan,kegagaan, dan sangat perfeksiois masih banyak faktor lain yang menghalagi mereka untuk bisa berhasil merai nilai yang sempurna di sekolah.
  • Anak berbakat bisa mengalami kesulitan belajar: Anak berbakat juga mengalami kesulitan belajar yang pada akhirnnya juga dapat berpengaruh negatif pada perestasinya di sekolah. Degan hal ini biasaya orang tua kesulitan dalam mengetahui kondisi bakat sang anak, ini karena kemampuan kognitif mereka berkembang dan mampu untu menyamarkan masalah belajar mereka.
  • Anak yang memiliki bakat dan keahlian itu cenderung sulit berbaur denga teman yang lain, mereka akan menyadari jika kondisi mereka tidak sama denga anak yang seumuran dengannya, denga akhir mereka merasa seperti terisolasi dan hal seperti ini bisa memicu emosi,depresi dan ingin keluar dari sekolah bahkan ada juga sampai ingin bunuh diri dan masih ada banyak fakotor yang bisa di kenali da mempengaruhi bakat da keahlia anak.

Dari penjelasan di atas bisa di simpulkan bahwasanya setiap anak emiliki bakat dan keahlian masing-masig naun ya itu tadi kita sebagai guru ataupun orang tua harus mengenali bakat apakah yang di miliki oleh anak dari situ jika kita suda mengetahui bakat anak dengan mudahnya bisa di asa di latih sesuai bakat apa yang dia miliki da ia sukai, jangan sekali-kali guru atau orang tua itu memaksakan anak untuk  melakukan apa yang kita inginkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun